Mohon tunggu...
Badrul Tamam
Badrul Tamam Mohon Tunggu... -

Alumnus Administrasi Bisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cintamu pada Agama itu Palsu

6 April 2018   21:32 Diperbarui: 6 April 2018   21:51 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: floresa.co

Kau bilang dirimu paling mencinta

Dan Kau bilang pada semua,

Jiwa Ragamu adalah milik-Nya

kulihat mulut-mu berbusa-busa

Meyakinkan semua orang

 Kau adalah romeonya, dan

Agama-mu adalah julietnya.

Bahkan, Agama-mu seperti Tuhan-mu itu sendiri

Kau tak rela, siapapun

Berkata soal agama-mu

Kau merasa agamamu

Adalah milikmu sendiri

Dan yang berhak sorga

Hanyalah dirimu sendiri,

Yang lainnya annar yang kekal

Agama-mu hanya boleh Dibicarakan,

Di altar-altar suci

Tempat bersua-nya

Para mulia derajatnya, katanya

Para tinggi ilmunya, katanya

Para rendah hati, katanya

Para pemaaf, katanya

Para adil, katanya

Para sabar, katanya

Para benar, katanya, dan

para suci, katanya

Emanasi sejati, sifat-sifat Tuhan

Kau menganggap dirimu khalifah terbaik

Kalaulah boleh, pastinya kau mengaku nabi,

Maksum, walaupun tanpa jibril

Sungguh kau tersesat,

Tersesat begitu jauh,

Hingga kau tak lagi mengenali dirimu,

Daging, darah dan roh-mu

Adalah manusia biasa

Kemanusiaan-mu hampir lepas,

Sudah di ujung tenggorokanmu

Di dorong oleh keangkuhan-mu

Hatimu, telah di penuhi Ke-dengki-an

Rasa kesucianmu,

Mengantarkan dirimu sendiri,

Pada kehinaan

Kau memuja nafsu-mu,

Kau menyembah nafsu-mu,

Kau mengabdi pada nafsu-mu,

Kau benar-benar men-tuhan-kan

Nafsu-mu

Kau dusta bila kau mengatakan,

'aku mencintai agama-ku'

Di agama-mu

Penuh dengan belas kasih

Penuh dengan kelembutan,

Penuh dengan maaf

Kau dusta bila kau mengatakan,

'aku mencintai agama-ku'

Semua itu hanyalah tafsiranmu

tafsiran-mu dengan nafsu-mu

Nun, 06-04-2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun