Mohon tunggu...
Badrul Tamam
Badrul Tamam Mohon Tunggu... -

Alumnus Administrasi Bisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Agama-mu Bukan Kuda Tunggangan

5 April 2018   22:35 Diperbarui: 5 April 2018   23:02 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu,

paling beriman, dan paling taat

Diantara hamba-hamba tuhan kita

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu,

paling faham, Paling benar dan

paling alim diantara hamba-hamba tuhan kita.

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu

Lebih tahu soal masa depan,

Lebih 'ngeh' soal masa lalu

Dan lebih berhak atas surga dan neraka milik tuhan kita

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu

Telah dijalan 'sirotolmustaqim'

Diantara hamba-hamba tuhan kita,

Yang fakir ilmu agama, paling sedikit amalnya,

Dan paling banyak maksiatnya.

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu

lebih tinggi derajat-mu,

Lebih mulia kedudukan-mu,

Diantara hamba-hamba tuhan kita

Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu

dengan nafsu-mu, dengan sahwatmu

Tetapi janganlah kau tunggangi agama-mu

Agama-mu bukan kuda tunggangan,

Dengan seenaknya kau cambuk,

Untuk dunia-mu yang sangat kau cintai.

Kau boleh membohongi manusia,

Tapi tuhan-mu dengan hukum-hukum-nya

Akan membalasmu,

Pedih dan sangat pedih.

Bila kau masih merasa sebagai manusia,

Pastinya kau tak akan melangkahi

Hak-hak tuhan-mu yang Maha

Pengasih dan penyayang

Menutup dan membuka hati

Dan paling suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun