Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu,
paling beriman, dan paling taat
Diantara hamba-hamba tuhan kita
Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu,
paling faham, Paling benar dan
paling alim diantara hamba-hamba tuhan kita.
Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu
Lebih tahu soal masa depan,
Lebih 'ngeh' soal masa lalu
Dan lebih berhak atas surga dan neraka milik tuhan kita
Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu
Telah dijalan 'sirotolmustaqim'
Diantara hamba-hamba tuhan kita,
Yang fakir ilmu agama, paling sedikit amalnya,
Dan paling banyak maksiatnya.
Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu
lebih tinggi derajat-mu,
Lebih mulia kedudukan-mu,
Diantara hamba-hamba tuhan kita
Kau boleh mengatakan ke-aku-an-mu
dengan nafsu-mu, dengan sahwatmu
Tetapi janganlah kau tunggangi agama-mu
Agama-mu bukan kuda tunggangan,
Dengan seenaknya kau cambuk,
Untuk dunia-mu yang sangat kau cintai.
Kau boleh membohongi manusia,
Tapi tuhan-mu dengan hukum-hukum-nya
Akan membalasmu,
Pedih dan sangat pedih.
Bila kau masih merasa sebagai manusia,
Pastinya kau tak akan melangkahi
Hak-hak tuhan-mu yang Maha
Pengasih dan penyayang
Menutup dan membuka hati
Dan paling suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H