Kau mengikutinya dengan lazim
Dibalik limpahan barisan pincang
Negeri ini retak kian tergoncang
Merdeka tak lagi beraroma
Mengisinya hanya sebuah gema
Tak ingatkah kau sumpah pemuda
Kini ditanganmu telah menjadi sampah!!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Refleksi pemuda masa kini dalam catatan cahaya hitam inspirasi negara badjingan)
Dalam 84 tahun perjalanan ini semuanya telah berubah Pemuda-Pemudi Indonesia yang seharusnya bangga terhadap akar budayanya sendiri lebih bangga dengan budaya Korea dengan serta merta meniru dan menjadi plagiator sejati Girlband dan Boyband asal negeri tirai bambu ini, mereka lebih kenal Kyohyun ketimbang W.R Supratman, mereka lebim mengenal Taeyeon ketimbang Cut Nyak Dien dan mereka lebih nyaman mengenakan pakaian rok mini dan hotpant ketimbang memakai kebaya dan batik. Ironis memang dikala sedang dirundung masalah dari berbagai sektor, para pemuda dan pemudinya pun semakin terlena dan cenderung amnesia sejarah serta budaya, dikala Indonesia sedang memerlukan teriakan “MERDEKA” sambil berlari menyongsong masa depan, pemuda dan pemudinya malah mencibir “trus kl Indonesia sedang susah gw mesti bilang WOW dan salto di udara gitcuh??”
Haha..saya secara pribadi bukan berarti tidak setuju dengan prilaku-prilaku yang sekarang sedang menjamur di mana-mana dan digandrungi oleh mereka dan saya sadar itu adalah dunia mereka, dunia yang mereka jalani, dunia dimana mereka bisa berekspresi akan tetapi kemana semangat SUMPAH PEMUDA akan dibawa jika perilaku pemudanya hanya sebagai plagiator beronani ria dengan hedonisme, jika kelakuan pemudinya hanya konsumen vibrator belaka bermasturbasi dengan jaman?? Sebuah pertanyaan yang semestinya dapat dijawab dengan mudah oleh kita semua.
Belum lagi menyoal tentang prilaku orang-orang yang katanya terpelajar yang setiap hari pergi kesekolah ataupun kekampus, semestinya mereka dapat menjadi tulang punggung bangsa yang sedang retak, menjadi agen of change, agen of power karena mereka adalah the rising generation bangsa ini dikala kaum tua sudah tak mampu lagi menjalankan roda peradaban bangsa ini tapi apa yang terjadi?? Tawuran dimana-mana, demonstrasi anarkis, pemerkosaan dimana-mana bahkan (maaf) kampus seringkali dijadikan tempat prostitusi.
Walaupun demikian saya tidak menutup mata terhadap prestasi-prestasi yang telah dicapai pemuda Indonesia dalam kiprahnya baik skup nasional maupun international, bagaimana kita bangganya ketika tim science Indonesia meraik medali emas di berbagai ajang olimpiade ilmu pengetahuan, bagaimana bangganya kita ketika mendengar tim sepak bola junior kita memenangkan kompetisi International dan mengumandangkan Indonesia Raya dengan penuh rasa khidmat, namun dibalik kebanggaan yang menggelora ada semacam keraguan yang mengganjal.
Saya takut sahabat-sahabat saya yang sekarang sedang menimba ilmu nantinya akan terlahir sebagai pengkhianat-pengkhianat intelektual, saya takut generasi-generasi bangsa ini menjadi pelacur-pelacur idealisme dan saya takut pemuda-pemudi bangsa ini hanyalah robot-robot tak bernyawa yang tidak punya hati dan nurani.
Sahabatku sebangsa dan setanah air, mari kita jadikan momentum SUMPAH PEMUDA ini menjadi motivasi pemikiriran kita tentang kelangsungan bangsa Indonesia, mari kita instal ulang kembali paradigma berfikir kita tentang arti sebuah perjuangan.
Waktu akan terus berjalan, kemarin, kini dan esok akan tetap sama jika kita tidak melakukan perubahan hari ini. SALAM PERUBAHAN!!
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA YANG KE-84
PEMIMPIN BESAR REVOLUSI REPUBLIK BADJINGAN
http.//catatankakilangit.wordpress.com