Mohon tunggu...
BADINUR RASYIDIN
BADINUR RASYIDIN Mohon Tunggu... Freelancer - Trying to reach something

saya adalah gamers dan writer, mencintai segala sesuatu yang pedas :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"The Cruel World of Reality"

21 Juli 2019   07:02 Diperbarui: 21 Juli 2019   07:11 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
redbubbles.com (near cliff)

Tentu saja dengan keadaan ekonomi yang kembali minus lagi. Ia hanya makan sehari sekali itupun kalau ada, apabila tidak ada harus hanya puas dengan minum, anehnya kaka pertama dari anak ini hanya menyarankan untuk mendatangi kuburan sebagai solusi. Gila memang tapi apa daya ia hanya seorang anak kecil, yang belum bisa berpikir jernih. Hari hari di lalui dengan kepayahan yang sangat,  

Ia hanya berharap kapan akan bisa bebasa dari cengkraman kaka pertamanya ini. Dan bisa memulai kehidupannya sendiri tanpa takut akan kehadiran dari kakanya. 

Bahkan ia tidak bisa memutuskan suatu hal karena semua telah di putuskan oleh kakanya ini, apabila ia berpendapat maka hanya caci dan makian yang ia dapatkan, padahal dalam kenyataan kaka pertamanya ini sama sekali tidak berjasa apa apa dalam hidupnya. 

 

Sekian dulu untuk saat ini , terimakasih sudah mampir.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun