Selanjutnya bersiap bersih diri, sholat, membaca dzikir ma'tsurat bersama dan sarapan. Explore semarang dimulai pukul 07.30 dan sudah harus berkumpul di titik kumpul pada 19.00 WB.
Beberapa tempat menjadi target siswa seperti Lawang sewu, Museum Kota Lama, Sam Poo Khong, bahkan sampai ke Dusun Semilir. Transportasi yang dipilih pun beragam, ada yang memilih naik angkot, trans Semarang, trans Jateng, bahkan ada yang memilih untuk ikut mobil bak terbuka dan jalan kaki untuk meminimalisir pengeluaran.
"Hal yang paling terkesan bagi saya adalah ketika harus menghemat uang dan berani minta tolong ikut naik mobil bak terbuka, itu sangat seru dan belum pernah saya lakukan," papar Nadira Rizqi Amalia, salah satu peserta rihlah tarbawiyah.
Hari ke dua bertempat di Dieng Jawa Tengah. siswa berkumpul dengan pendamping kemudian tanggal 12 Mei 2022 pukul 00.00 WIB naik bis shuttle bersiap untuk ke puncak sikunir. Namun, yang seharusnya diagendakan naik ke puncak sikunir pada jam 01.00 WIB urung dilakukan karena hujan deras sampai menjelang fajar.
Oleh karena itu, panitia memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan ke Dieng Park, dilanjutkan ke Candi Arjuna, dan terakhir ke Kawah Sikidang.
Tidak hanya belajar tentang sejarah, tapi siswa juga belajar tentang sumber daya alam yang dihasilakn masyarakat pribumi-nya, olahan dari SDA, dan keseruan yang disuguhkan ketika off road naik Jeep setelah perjalanan kembali dari Kawah Sikidang.
"Semoga dengan kondisi new-normal ini sekolah tetap bisa memunculkan kegiatan-kegiatan baru yang dapat mengoptimalkan potensi siswa," papar Kartini Nurhidayati, selaku wakil kepala sekolah bidang humas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H