Sedangkan Pak Jokowi berjanji menerbitkan segera PERPRES ttg percepatan pemberian ijin usaha, utk pengusaha2 skala besar, UKM, UMKM... dg memberikan catatan bhw yg kecil itu sangat penting perannya utk menggerakkan kegiatan ekonomi daerah. Tampaknya beliau fokus pada pemberdayaan masyarakat agar pertumbuhan mesin2 wirausaha di seluruh pelosok Indonesia tumbuh dg cepat. Tentunya akan memberikan harapan akan pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia di masa depan, krn dunia wirausahanya tumbuh maju, berarti lapangan pekerjaan terbuka bagi yg tidak sanggup ber-wirausaha dan profesional dalam bekerja.
Pak Jokowi juga berjanji menerbitkan segera PERPRES ttg ANTI KORUPSI, mewujudkan perang melawan korupsi, dan sungguh2 mau memberantas korupsi. Tampaknya beliau sadar bhw korupsi di berbagai kalangan sudah sangat merajalela di negeri tercinta ini. Niat dan kemauannya utk memberantas korupsi tidak diragukan lagi. Langkah beliau bila jadi Presiden RI, bisa menambah shock therapy kepada 'penjajah2 Â bangsa dari bangsa sendiri'. Beliau memberikan harapan bahwa kerusakan bangsa akibat korupsi bisa diperbaiki dg komitmen ANTI KORUPSI.... Rakyat tentu senang, karena uang hak rakyat tidak dirampok sembarangan oleh penjajah2 kacangan dari bangsa sendiri dan dari gerombolan2 perompak yg tertawa bila berhasil mengelabui rakyatnya... (mengambil uang rakyat tapi tak ketahuan, bisa berjalan tegak krn bergerombol menutupinya)... Bila korupsi berkurang dan hilang (apa mungkin dlm waktu singkat)... kan baru perpres aja... (ngarep hilang)... maka anggaran pembelanjaan negara menjadi efektif dan efisien. Jumlah dana tersedia menjadi besar, ditambah dg uang2 dan harta sitaan dari koruptor).. budaya jujur tidak korupsi bisa tumbuh... budaya tidak melindungi koruptor juga tumbuh. Dan setiap pengeluaran negara akan lebih terasa manfaatnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini memberikan harapan bagi kita semua utk bisa wujudkan masyarakat yg adil makmur sentosa.
Untuk topik 100 hari pertama ini..., saya lebih cenderung kpd JOKOWI.., krn nampaknya beliau sudah siap dan sudah menghayati dg baik.. shg lebih mudah mengendalikan kemungkinan2 penyelewengan2 yg akan dilakukan bawahan2nya nanti di seluruh jajaran organisasi kepemerintahannya. Sedangkan pak Prabowo terlihat lebih fokus pada visi misi strategik, tapi kurang persiapan utk  manajemen strategik termasuk operational strategik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H