"Oh terimakasih pak gandi, maaf merepotkan."
"Mari non, saya bawakan tas dan kopernya, kita berangkat sekarang!"
"Iya pak, maaf merepotkan."
Mobil jemputan yang di kendarai pak Gandi pun mulai berjalan membelah kota Jakarta yang serba macet. Banyangan gedung pencakar langit kota Jakarta tak lepas dari pengamatan Linda. Hal itulah yang menjadi salah ssatu alasan Linda menolak untuk bekerja dan tinggal di Jakarta. Guna mengatasi kejenuhan di tengah-tengah padatnya arus alu lintas, hinga Linda mulai bertanya membuka percakaan dengan bertanya, "Maaf pak Gandi, boleh saya bertanya?"
"Silahkan non, saya akan jawab pertanyaan Nona Linda sebatas yang saya tahu!"
"Suaminya Dewi itu kerjanya dimana?"
"Oh tuan Rudi itu pemillik grup Nusantara, Â sekaligus jadi CEOnya, kalo nyonya Dewi ngga kerja non, kebanyakan hanya baca buku."
"Terkadang nyonya Dewi juga keluar ngurusin butik peninggalan mendiang nyonya besar, tapi dah 3 bulan ini, nyonya Dewi ngga mau keluar rumah lagi. Bahkan akhir-akhir ini sering duduk ngelamun."
"Lho, ada apa dengan Dewi pak?"
"Saya kurang tahu non, ngga berani"
"Ok pak Gandi, semoga kedatangan saya nantinya bisa menyemangati Dewi!"