Banyak orang mencari jalan untuk berinvestasi dengan hasil yang paling besar keuntungannya atau ROI. Akan tetapi, resiko kerugian yang lebih besar dalam memanage keuangan bukan disebabkan pengaturan ROI yang negatif.Â
Sebaliknya, pemborosan terjadi dikarenakan adanya emosi dan dorongan nafsu yang kuat untuk membelanjakan apa saja ketika kita sedang memiliki uang yang banyak.
Selagi uang itu masih ada, sudah dipastikan emosi dan nafsunya akan terdorong untuk memanfaatkannya. Apalagi ketika terjadi berbagai penawaran diskon, sehingga menyebabkannya kalap mata. Namun ketika uang itu telah habis, maka baru terasa penyesalannya. Benar ?
Jika hal tersebut memang yang menjadi permasalahannya, mungkin sebagai obat penawarnya adalah emas. Hati akan terasa lebih lega dan puas ketika kita menghabiskannya untuk membeli emas, karena emas juga "uang".Â
Hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Sebagaimana yang diajarkan para pakar keuangan, Â "Emas bukan sekedar anti inflasi tetapi emas mencegah kebocoran keuangan."
Sumber Referensi:
- www.pgg100indonesia.com
- www.publicgoldindonesia.com
- www.pidressymiryanti.com
- Hasyim, Syukor; Menyingkap Rahsia Pelaburan Emas (Preview); ebook, 2015.
- Shafie, Mohd. Zulkifli; WANG EMAS : Bertahan Ketika Gawat; Galeri Ilmu Sdn. Bhd, 2017.
- Pudya, Bachtiar Rachmad, KAYA DENGAN EMAS, Adab, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H