Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ksatria di Tapal Batas #2 (Pulang ke Solo)

28 Juni 2021   20:06 Diperbarui: 28 Juni 2021   22:37 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan formasi tempur kelima pesawat tersebut mulai mendekati KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381 untuk memberikan dukungan udara./kibrispdr.org

Sementara itu, tidak jauh dari tertangkapnya 2 kapal nelayan asing  berbendera Vietnam BD 978 dan BD 678, tampak melaju dengan cepat 2 buah kapal pengawas perikanan Vietnam dengan nomor lambung KN 264 dan KN 231. Mendapati situasi yang kurang baik, kapten kapal Yudistira 8003, AKP Setyo Nugroho yang terus mengawasi maneuver kedua kapal tersebut melalui teropongnya. Dengan cepet ia pun memerintahkan ABK-nya untuk segera meminta dukungan dan bantuan, "Hubungi markas segera kirim bantuan 2 kapal asing masuk wilayah kita."

"Di sini Yudistira 8003 posisi 05-06-20 U 109-15-80 T, mohon dukungan, ada 2 kapal asing menerobos perairan Natuna" Panggil ABK Yudistira 8003 melalui radio komunikasinya.

Yang langsung direspon cepat oleh KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381. kapal perang jenis korvet milik angkatan laut Indonesia ini langsung mendekat dan melaju dengan kecepatan penuh  24,7 knot. Kapal dengan panjang 75,2 m dan lebar 9,78 m ini sudah dipersenjatai 2x SA-N-5 SAM,  2x 57 mm gun (1x2),  2x 30mm gun (1x2) atau 1x AK-630, 2x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam, 4x 400 mm tabung torpedo dan 60x ranjau.

Dan kedatangan kedua KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381 yang langsung membentuk formasi tempur, cukup mengagetkan KN 264 dan KN 231, yang ternyata merupaka kapal coast guard Vietnam. Melalui radio Letkol Laut (P) Fajarudin Rachmat, kapten KRI Tjiptadi 381 meminta kedua kapal coast guard Vietnam tersebut untuk mundur dan keluar dari wilayah perarian Natuna. "Here Tenggo 381, you are in the Indonesian sea area. get out of our territory immediately!.. Repeat... Here Tenggo 381, you are in the Indonesian sea area. get out of our territory immediately!" ucap Letkol Laut (P) Fajarudin Rachmat.

Sementara Letkol Laut (P) Agustinus Nugraha, kapten KRI Teuku Umar 385 langsung menghubungi Koarmada 1 Tanjung Priuk. Untuk meminta ijin menembak kepada panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yoga Samudra. "Lapor Panglima, situasi dan posisi aman, tetapi mereka belum mau keluar. Ijin melakukan tembakan!" ucap Letkol Laut (P) Agustinus Nugraha.

"Hati-hati jangan terprovokasi, lajutkan pengawasan, tembakan peringatan seperlunya! Waspadai ada 2 kapal asing lain diluar perairan kita!" perintah Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yoga Samudra kepada kedua KRI yang berada di laut Natuna.

"Siap Panglima!" jawab Letkol Laut (P) Agustinus Nugraha. Yang langsung menyampaikan  perintah Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yoga Samudra kepada Letkol Laut (P) Fajarudin Rachmat, kapten KRI Tjiptadi 381. Selanjutnya mereka pun melakukan koordinasi.

"TUM 385 kepada Yudistira 8003, segera tinggalkan lokasi! Ulangi! TUM 385 kepada Yudistira 8003, segera tinggalkan lokasi!" perintah Letkol Laut (P) Agustinus Nugraha, kapten KRI Teuku Umar 385 kepada KP Yudistira 8003.

 "Silahkan ambil alih kami menuju PKP Tanjung Uban." Yang langsung dijawab AKP Setyo Nugroho. KP Yudistira 8003. pun berangkat bersama 2 kapal nelayan asing  berbendera Vietnam BD 978 dan BD 678 yang tertangkap.

Secara perlahan dan pasti KRI Tjiptadi 381 bergerak mendekati kedua kapal coast guard Vietnam, KN 264 dan KN 231. Sementara KRI Teuku Umar 385 pun mengawasi dengan posisi siaga tempur.  Tanpa di duga sebelumnya, salah satu kapal coast guard KN 264 melakukan gerakan kejutan dengan menabrakan kapalnya hingga mengenai lambung KRI Tjiptadi 381. Dan akibat dari benturan kedua kapal tersebut mengalami kerusakan. Meskipun demikian KRI Tjiptadi 381 tetap tenang dan sabar menghalau kedua kapal coast guard Vietnam tersebut.

Tiba-tiba dari langit menukik 5 pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 3, Lanud Iswayudi Madiun. Dengan formasi tempur kelima pesawat tersebut mulai mendekati KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381 untuk memberikan dukungan udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun