"Siap, pak!" jawab Yuda dan dengan cekatan perintah Luhut segera dilaksanakan. Dan suasana ketegangan pun mulai terasa di dalam mobil alpard tersebut.
Dalam perjalanan itu Luhut termenung, terkenang akan perjalanan karir militernya yang cukup berat bersama pasukan elite Kopasus. Setelah lulus dari AMN (Akademi Militer Nasional) tahun 1970, dilanjutkan selama tujuh bulan berikutnya untuk mengikuti berbagai rangkain pendidikan komando di Batujajar.Â
Yang kemudian menghantarkannya pada berbagai tugas dan medan tempur sebagai perwira komando.  Pengalaman dan insting prajuritnya masih cukup kuat menghadapi perintah presiden yang  mendadak ini. Â
Hingga ia pun tersadar ketika Yudha membukakan pintu, sambil berkata "Sudah Sampai pak".
Dengan cepat Teguh pun turun dan berjalan menuju ruangan kantornya. Sembari memerintahkan Yuda, ajudannya untuk menyiapkan ruang pertemuan khusus. Â Kedatangan dan perintah sang menko pun segera ditindak lanjuti para staff kantor kementrian yang bertugas.
Tak berapa lama iring-iringan mobil tamapak memasuki halaman kantor kementrian, mulai dari rombongan Kapolri, Ksad, Ksau, Ksal, Panglima dan Menhan. Â
Wajah-wajah bingung dan tegang tampak jelas menghias raut muka para pejabat tinggi tersebut. Â Dengan langkah cepat segera memasuki ruang pertemuan khusus yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Â
Setelah berbasa-basi sebentar, luhut meminta semua yang tidak terkait segera ke luar ruangan. Hingga bersisa tujuh orang; Jenderal TNI (Purn) Teguh Priambodo (Menkopolhukam), Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar (Panglima TNI), Jenderal (Purn) Robertus panjaitan (Menhan), Jenderal  Joko Prasojo (Kapolri), Jendral TNI Benyamin Ali Nasutuion (Ksad), Marsekal TNI Taufiqurahman Djaelani (Ksau) dan Laksamana TNI Robert Samuel Tendean (Ksal). Dan pintu ruanga tersebut segera ditutup.
Teguh pun segera membuka pertemuan dengan menceritakan kronologis pertemuannya dengan presiden Bagus Wicaksono, beberapa saat yang lalu.Â
Disertai harapan agar berbagai persoalan di wilayah perbatasan segera teratasi. Lepasnya pulau Sipandan dan Linggitan cukup menjadi pelajaran yang sangat berharga. Apalagi pergerakan pasukan RRC di sepanjang tahun ini menyebabkan ketegangan di laut China Selatan jadi semakin panas.
"jadi kita ketemuan malam ini untuk membahas berbagai rencana kemungkinan pembentukan tim khusus untuk mengatasi persoalan di tapal batas. Dan sesuai perintah bapak Presiden, semuanya dilakukan setenang mungkin. Agar tidak menimbulkan salah persepsi maupun lainnnya" Â kata Teguh sambil memandang para tamu undangannya.