Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memilih Simpan Uang atau Emas?

30 April 2021   19:39 Diperbarui: 2 Mei 2021   00:28 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pgg100indonesia.com

Ancaman resesi ekonomi akhir---akhir ini semakin terasa begitu kuat, tidak hanya di Indonesia saja, bahkan negara---negar maju sekelas Eropa dan Amerika Serikta pun juga merasakan krisis moneter tersebut. Meskipun demikian dampak yang dialami setiap negara berbeda-beda, tergantung dengan besarnya cadangan devisa negara masing-masing.

MENABUNG DAN INVESTASI SEBAGAI BAGIAN GAYA HIDUP

Menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk di simpan merupakan langkah awal mencapai kesuksesan. Bukan jumlah uang yang ditabung yang akan menjadikan seseorang sukses. Tetapi kebiasaan menabung secara rutin dan sistematislah yang mengantar seseorang mencapai kesuksesan. Dan semua orang sukses dan kaya di dunia ini diawali dengan kebiasaan menabung yang mereka lakukan di masa-masa sebelumnya.

Investasi adalah kegiatan menabung yang dilakukan dengan strategi-strategi tertentu untuk memperoleh keuntungan, seperti; emas, saham, property dan lain sebagainya. Berinvestasi sebaiknya dilakukan saat kita mulai bekerja. Sehingga ketika tiba masanya kita untuk pensiun dan kita memilki emas. Menabung sedikit demi sedikit, nantinya simpanan kita akan bertambah.

Banyak anak muda gagal dalam menabung dan berinvestasi. Sebab mereka sering tergoda dengan berbagai tawaran produk-produk elektronik terbaru. Dulu ketika belum bekerja mereka tak punya hutang, tetapi ketika sudah bekerja mereka memilki banyak hutang. Hal ini terjadi karena pola dan gaya hidup mereka di dunia global yang cenderung konsumtif.  Membiasakan diri untuk menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan kita dan jadikan ini suatu kewajiban dan gaya hidup, agar target dan tujuan kita tercapai.

Karakteristik uang

Uang pada sengaja di buat oleh manusia untuk dijadikan alat pembayaran, untuk memudahkan dalam berbelanja ataupun bertransakasi. Meskipun pada awalnya setiap nilai mata uang dijaminkan dengan emas (perjajjian Bretton Woods, tahun 1944). Namun, hal tersebut tidak bertahan lama yang dimulai oleh Amerika Serikat di masa pemerintahan Presiden Ricard Nixon, 15 Agustus 1971.

Semenjak itu uang yang beredar di masyarakat hanya berupa jaminan pemerintah yang berkuasa . Jaminan pemerintah yang didukung dengan cadangan devisa (emas dan Valuta asing) yang dimiliki bank sentral masing-masing negara. Sehingga ketika berganti penguasa atau di batas waktu tertentu, uang dapat menjadi tidak berlaku sebagimana sebelumnya.

Apalagi dengan inflasi yang pasti terjadi dan dialami oleh setiap negara, yang menyebabkan daya beli uang semakin lama semakin menyusut. Belum lagi keterbatasan mata uang yang hanya dapat diterima di wilayah tertentu saja. Sebab setiap negara memiliki mata uang yang berlaku di negara mereka sendiri, kecuali mata uang tertentu yang samapi sekarang masih dijadikan patokan mata uang dunia, seperti Dollar Amerika Serikat.

https://www.pgg100indonesia.com
https://www.pgg100indonesia.com
Karakteristik Emas

Bencana krisis moneter yang melanda dunia bukan dongeng di siang hari. Dampak yang ditimbulknnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kebali pulih seperti sebelumnya. Apalagi serangan inflasi yang pasti terjadi dan dialami berbagai negara, termasuk negara-negara maju atau besar, seperti; Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Kemampuan emas menahan laju inflasi menjadi nilai lebih, mengingat daya beli emas yang relatif stabil dibandingkan instrument keuangan lainnya. Likuiditas emas yang cukup tinggi menjadi daya tarik masyarakat ketika membutuhkan uang tunai dengan cepat, baik dngan cara gadai maupun jual.

Namun, emas juga memiliki resiko, yaitu kehilangan atau pun di curi. Untuk itu kewaspadaan dan antisipasidalam menyimpan emas, perlu menjadi perhatian. tidak ada salahnya memanfaatkan safe deposit box untuk menyimpan emas atau menggunakan tabungan emas digital.

Jadikan Pilihan Terbaik

Untuk itu, perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat umum, agar mereka menjadi lebih cerdas dalam memilih kendaraan investasinya. Dengan demikian  tidak salah dalam mengambil keputusan, yang kemudian akan merugikan dirinya sendiri. Bebarapa hal yang patut menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih antara emas atau deposito, dapat dijabarkan sebagaimana berikut:

1.     Jangka Waktu

Meskipun deposito dan emas  sama-sama aset keuangan, namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Deposito lebih cocok untuk dijadikan simpanan jangka pendek kurang dari  tahun. Sementara emas lebih cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang lebih dari 2 tahun.

Jadi masyarakat dapat memilih kendaraan investasi mana yang cocok dan dibutuhkannya untuk mengelola aset keuangan. Dengan demikian tidak salah langkah dalam mengambil keputusan dalam menginvestasikan uangnya. Serta tidak ikut-ikutan tanpa memahami ilmu dan pengetahuan tentang investasi.

2.     Target Dan Tujuan Berinvestasi

Tentunya setiap investasi yang kita lakukan memiliki target dan tujuan, bukan sekdar keuntungan semata. Ketika anda memutuskan untuk memulai membuka rekening deposito, maka anda hanya dapat menikmati hasil dari pengembalian bunga invetasi (RoI) yang sudah disepakati, sesuai dengan tenor yang dipilih.

Berbeda dengan emas, anda dimudahkan dalam mencapai target dan tujuan ketika akan berinvestasi. Secara sederhana digabarkan sebagai berikut, ketika anda akan berniat menunaikan ibadah haji maupun umrah, maka anda hanya berkonsentrasi kepada penambahan jumpah kepingan atau gram emas yang anda simpan saja.

Berhaji membutuhkan 15-16 keping dinar atau kurang dari 64 gram emas. sementara untuk umrah membutuhkan 11 keping dinar atau kurang dari 47 gram emas. jadi lebih memudahkan mencapai target investasi dengan car menyimpan emas.  

3.     Kemungkinan Resiko Terburuk

Keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi tentunya menjadi harapan para investor, ketika dia akan menginvestasikan dananya.  Demikian juga dengan berinvestasi dalam bentuk emas atau deposito, yang apat dijabarkan sebagai berikut:

Berinvetasi ke dalam bentuk deposito di bank resmi relatif aman, sebab simpanan deposito anda akan dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), meskipun dana maksimal yang dilindungi kurang dari Rp2 Milyard.

Sementara berinvestasi emas ke dalam bentuk fisik beresiko hilang atau di curi orang lain, untuk itu diperlukan tempat penyimpanan dan trik menyimpan emasnya. Namun perkembangan teknologi juga memudahkan para penyimpan emas dalam berinvestasi, dengan menyimpan emas ke dalam bentuk tabungan digital.

4.     Tingkat Liquiditas 

Keadaan darurat terkadang memaksa kita harus mengeluarkan dana besar dengan segera, tentunya hal tersebut menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian. Menjual aset atau menggadaikan menjadi menjadi pilihan. Tetapi  ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan sebelum mengambil keputusan, antara lain:

Emas menjadi aset keuangan yang terbaik untuk tingkat liquiditasnya. Kemudahan proses jual dan gadai pun cukup sepat dan tidak bertele-tele. Biasanya hanya butuh beberapa menit saja, yang terpenting adalah surat ataua nota pembelian untuk perhiasan emas dan sertfikat untuk emas batangan.

Sementara untuk deposito, hanya dapat dijadikan jaminan kredit. Sebab  jika membatalkan kespakatan tenor yang sudah dibuat sebelumnya akan terkena penalti, yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank itu sendiri. Sayangnya tidak semua bank bersedia meneima surat deposito sebagi jaminan kreditnya.

5.     Kemudahan Berinvestasi

Kemudahan untuk memulai sebuah investasi menjadi salah satu daya tarik bagi para investor pemula. Persyaratan yang berbelit-belit, tentunya akan cukup merepotkan, apalagi jika mereka yang super sibuk.

Jika anda tertarik untuk mendepositokan sebagian dana, maka diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti; mengisi formulir pembukaan rekening deposito,  menunjukkan bukti asli identitas diri (KTP/SIM/Paspor), melampirkan fotokopi bukti identitas diri dan melakukan setoran awalnya.

Jika tertarik berinvestasi ke dalam bentuk emas, dapat membeli langsung ke toko  atau agen atau dealer emas yang terdekat dengan anda. Baik dalam bentuk emas fisik maupun tabungan digital, seperti; GAP (Public Gold), Brangkas (Antam), Tabungan Emas (Pegadaian) dan lain sebagainya.

6.     Potensi Bisnis

Potensi bisnis  yang dimiliki emas jauh lebih besar apabila dibandingan dengan deposito. Sebab selain dapat menjadi simpanan, emas juga dapat dijadikan obyek bisnis jual atau beli emas, dengan menjadi agen, dealer dan lain sebagainya. Bahkan  konsep consumerchant dari Public Gold, patut dijadikan pilihan bagi anda yang ingin berinvestasi serta berbisnis emas.

Sementara deposito hany menjadi dana tidak bergerak yang disimpan di dalam bank, yang hasilnya didapat setelah masa tenornya berakhir. Apabila kita merekomendasikan bank tempat kita melakukan deposito pun, kita tidak memperoleh apa-apa dari sisi financial.

Pilih Sesuai kebutuhan

Setiap orang memiliki kepentingan dan kebutuhan serta kemampuan keuangan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan target yang menjadi impiannya. Untuk itulah pemahaman dan pengetahuan tentang investasi, sehingga tidak salah langkah dalam mengambil keputusannya.

Berinvestasi dalam bentuk deposito lebih cocok dan menguntungkan untuk jangka pendek kurang dari 2 tahun. Kebanyakan mesayarakat memilih tenor 3 bulan dalam menempatkan uangnya, yang nantinya akan otomatis diperpanjang masa tenornya, apabila sudah jatuh tempo. Dengan demikian dana deposito tersebut akan terus aman dan berkembang setiap kelipatannya,  sesuai dengan masa tenornya.

Apalagi adanya perlindungan dana yang tersimpan  di deposito, tentunya akan memberikan ketenangan nasabahnya, meskipun batas maksimalnya Rp2 milyard saja. Pilih bank yang terpecaya dan resmi, agar ktika terjadi sesuatu, dana simpanan atau investasi anda tetap terlindungi.

Emas lebih cocok dijadikan simpanan jangka panjang lebih dari 24 bulan. Sebab harga emas meski selalu naik dan turun, namun dalam jangka panjang harganya cenderung naik. Selain lebih liquid, emas juga mempermudah kita dalam mencapai target yang menjadi impian kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun