Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PKH dalam Empat Babak

2 Maret 2019   23:53 Diperbarui: 3 Maret 2019   00:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Heltini dan warung baksonya (sumber: pkh.kemensos.go.id)

Langkah ini juga sudah dilakukan di daerah lain seperti kabupaten dan kota di  Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Majelengka, Jawa Barat.   Pada stiker tersebut terdapat  tulisan:  apabila stiker ini hilang atau dilepas baik disengaja atau tidak maka dianggap keluar dari kepesertaan.    

sticker PKH (sumber: kemensos.go.id)
sticker PKH (sumber: kemensos.go.id)
Adegan Penutup

Kembali ke kampung tempat tinggal almarhum Sugih.   Bu Jiwo dan Parjo menemani Sri  untuk mendaftarkan diri sebagai KPM dari program PKH.    Piul sebagai Pendamping KPMPKH juga turut membantu.

"Coba dari Mas Sugih dari dulu ikut PKH.   Mungkin nasib kita tidak akan terpuruk lebih dalam," sesal Sri sambil bergumam.

"Sudahlah, Mba Sri.  Nasi sudah menjadi bubur, " ujar Piul menghibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun