Isterinya heran melihat Iyus pulang lenggang kangkung tanpa membawa gerobak dagangan siomay mereka. Â Dagangan yang merupakan gantungan hidup mereka selama sepuluh tahun belakangan ini.
"Lho, Mas... gerobak dagangan kita ke mana?"
"Aku tinggal di Pasar, Dik."
"Lho.... kok ditinggal? Â Apa dagangan siomay kita sudah habis terjual. Â Baru juga setangah hari, Mas."
"Habis, Dik."
Isterinya tersenyum. Â Berarti mereka bisa menyisihkan beberapa puluh ribu untuk ditabung.
"Habis aku bagikan ke orang-orang di Pasar. Gratis," tambahIyus sambil menahan senyum.
Sebaliknya senyum justru menghilang dari bibir isterinya.
"Piye toh, Mas. Â Mas sudah gila ya? Mosok makanan kita dibagikan gratis? Nanti kita mau makan apa?"
"Tenang saja, Dik. Â Aku menang lotere."
Iyus diam sejenak sambil melihat ekspresi isterinya. Istrinya terlihat bingung.