Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kerokan "Is The Best"

5 Mei 2018   03:33 Diperbarui: 5 Mei 2018   03:43 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cerita lucu terkait kebiasan kerokan di luar negeri.  Contohnya adalah  kejadian di Ruwais, Uni Emirat Arab beberapa waktu yang lalu dan tersebar di beberapa mailing list (milis).  Seorang ibu Indonesia yang bermukim di Ruwais mengantarkan anaknya berobat, karena sakit demam. Ketika sampai di rumah sakit, sang dokter begitu terkejut ketika melihat sekujur tubuhnya bergaris-garis merah seperti kena cambukan.

Dengan kemapuan bahasa Inggrs yang pas-pasan, sang Ibu berusaha semampunya menjelaskan apa itu kerokan.   Meski hasil akhirnya, dokter masih tidak mengerti juga. Sang dokter tidak percaya bahkan semakin curiga ada unsur penyiksaan dan bahaya dalam kasus ini. Apalagi setelah sang anak menjawab "Yes" ketika ditanya "did your mother hit you?"  Akhirnya dokter melaporkan kepada polisi. Masalah kemudian bertambah ruwet dan meluas, ketika sang ayah pun dipanggil ke kantor polisi.

Investigasi sektoral dilakukan marathon kepada keluarga Indonesia ini. Tidak bisa dibayangkan seharian harus berurusan dengan polisi, hanya gara-gara"kerokan". Dan polisi tidak akan melepas status mereka sebelum sang dokter mencabut pengaduannya.

Selain itu ada cerita seorang WNI yang sampai harus dikarantina karena kedapatan bekas kerokan.  Petugas bandara mengira ia terkena penyakit berbahaya dan menular.

"I only kerokan, Mister," kata WNI itu memelas.

"What is kerokan?"

"Releasing "wind" from the body thru a coin drawn across the skin's surface (mengeluarkan angin dari badan melalui gesekan koin ke permukaan kulit)."

Petugas bandara tambah tidak mengerti.   Untuk kosa kata kerokan sepertinya belum ada pandanannya dalam bahasa Inggris.  Demikian halnya dengan 'masuk angin'.  Mosok mau bila enter wind.  

Terjemahan yang paling mendekati adalah to catch a cold (kena selesma ringan), padahal kita semua mafhum bahwa masuk angin bukan selesma. Kalau dilihat dari kemasan balsam Cap Lang,  tertulis wind cold alias angin dingin.  Sedangkan beberapa orang menyebutnya sebagai common cold atau gejala flu. 

Yang menarik istilah masuk angin ini juga berpadanan sama dengan bahasa Vietnam yang menyebutkannya trng gi (to catch wind). Dan merekapun mengenal pengobatan kerokan yang disebutnya co gi yang maknanya 'mengerok angin'.  

Orang Amerika sendiri baru menyadari ada pengobatan tradisional ini sejak tahun 1975 dimana pada waktu itu pengungsi dari Vietnam banyak membanjiri negeri Amerika. Dokter yang merawat anak-anak pengungsi menyangka telah terjadi penyiksaan anak (child abuse).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun