To me, my recipes are priceless – Colonel Sanders
Zuper Krunch? Wah apa lagi nih? Yang jelas ia bukan Superman atau Batman. Zuper Krunch adalah produk unggulan tebaru dari Kentucky Fried Chicken (KFC). Dari namanya saja Krunch, kata gaul untuk crunch alias kriuk-kriuk. Sedangkan zuper berasal dari kata super artinya lebih dari yang biasa atau normal.
Tapi kok Zuper sih? Huruf Z pada kata zuper, seperti mengingatkan penulis pada Zorro. Meninggalkan inisasi Z pada aksinya. Demikian juga dengan Zuper Krunch, seperti meninggalkan inisiasi Z pada lidah. Memberi sensasi rasa Z di lidah alias leZZZZat. Sebenarnya kata Zuper selain terinspirasi dari kata super, juga Zinger. Yap, Zuper Krunch merupakan modifikasi dari menu yang sama di luar negeri bernama burger Zinger itu. Jadi dasarnya, Zuper Krunch sudah menjadi menu andalan KFC di luar negeri sejak 1996. Lalu mengapa baru sekarang Zuper Krunch diperkenalkan di Indonesia? Karena tren burger di Indonesia mulai terlihat naik sekitar tahun 2015, diawali dengan burger lokal. Sehingga baru sekarang KFC mengeluarkan menu ini. Bedanya, kalau di KFC luar negeri umumnya yang dipakai adalah daging ayam goreng original (original recipe), kalau di Indonesia menggunakan ayam goreng crispy (extra crispy).
Mengapa ayam crispy? Karena lidah orang Indonesia lebih suka ayam jenis itu. Ayam crispy terasa ekstra renyah karena terdapat lapisan tepung ganda yang sangat crispy serta daging ayam yang lembut. Hal tersebut diungkap Hendra Yuniarto, sebagai GM Marketing PT Fast Food Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/3/2017) saat peluncuran perdana Zuper Krunch. Inilah Zinger versi Indonesia. Burger Zuper Krunch menggunakan 100 persen daging dada ayam yang digoreng crispy sehingga akan terasa crunch di luar namun tetap lembut di dalam.
Krunch atau kriuk memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner. Lihat saja kuliner khas Indonesia macam soto, gado-gado, lontong sayur atau nasi goreng. Rasanya makan tak lengkap tanpa adanya kriuk-kriuk ini. KFC tahu saja kalau konsumen suka kriuk-kriuk. Rasanya renyah, dan crispy-nya bikin ketagihan. Inilah inovasi terbaru dari Si Jagonya Ayam.
Pada hari Kamis tanggal 25 Mei 2017 kebetulan hari libur nasional untuk memperingati Kenaikan Isa Al Masih dan menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Isteri minta izin ke belanja ke Tanah Abang bersama teman dan anak-anak.
“Mumpung libur dan Sabtu ini sudah puasa. Kapan lagi bisa ke Tanah Abang. Kalau sudah bulan puasa, wah bisa batal puasa kalau ke sana.”
Ya, untunglah isteri ke sana bersama temannya, kalau tidak liburan kali ini tidak bisa istirahat di rumah. Selain harus menunggu isteri berbelanja. Bukankah pekerjaan paling membosankan adalah menunggu. Pagi-pagi di rumah sudah terjadi kehebohan memandikan anak-anak dan menyiapakan sarapan. Lumayan, perjalanan dari rumah kami di Tangerang ke Tanah Abang lumayan jauh. Memakan waktu tempuh sekitar satu jam, itupun kalau tidak macaet.
“Paling jam 1 siang sudah di rumah, Pah. Sekalian nanti Mamah belikan makan siang. Mau nitip apa?”
Cocok, karena di rumah tidak ada pembantu. Saya pesan Zuper Krunch KFC saja karena penasaran dengan cita rasanya. Meski Kolonel Sanders sudah tiada seja 1980, namun inovasi tak pernah berhenti dari dapur KFC. Untuk menikmati produk terbaru KFC ini cukup terjangkau kok, hanya Rp 20.000 atau Rp. 36.000 untuk paket kentang goreng dan minum. Makan noban, no laper, no stress, dan kenyang.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tak sabar rasanya menunggu pesanan Zuper Krunch tiba. Sudah tengah hari kok isteri belum menelpon juga ya? Ketika akan menelponnya, tiba-tiba isteri menelpon lebih dulu. Rupanya kita satu rasa. Namanya juga soulmate. Pasti mau memastikan pesanan saya tadi.
“Papah cari makan sendiri aja ya. Mamah mash di jalan. Kalau menunggu Mamah nanti kelamaan.”
Ah, saya kok menjadi orang bodoh saja. Namanya perempuan, kalau belanja sampai lupa waktu. Jam 12.30, isteri memberi kabar kalau ia baru saja selesai belanja sehingga belum sempat membelikan makan siang.
“Sepertinya Papah harus beli makan siang sendiri deh.”
Untunglah, KFC di Jalan Merdeka Cimone dekat dari rumah. Hanya sekitar 10 menit. Uniknya, KFC di Cimone ini ada dua cabang dan dua-duanya berdekatan. Hanya sekitar 100 meter saja terpaut jaraknya. Satu gerai KFC ada Mall Ramayana dan satu lagi berupa store KFC yang berada dekat pom bensin Jalan Merdeka. Hebatnya, kedua cabang ini selalu ramai. Saya melintasi gerai KFC di Mall Ramayana yang ramai. Wah, bakal lama antrinya. Lanjut ke store KFC juga ramai, tetapi tak seramai di lokasi yang pertama. Motor langsung belok ke kiri dan masuk ke pelataran parkir. Saya putuskan untuk makan di tempat saja.
“Lagi di mana, Pah?”
“Ini lagi di KFC Cimone, Mah.”
“Sudah pesan makan siang ya?”
“Belum sih, Mah. Ini lagi antri di depan kasir.”
“Kalau begitu sekalian saja pesankan buat Mamah dan anak-anak. Kita makan di rumah saja. Kasihan anak-anak sudah cape. Paling setengah jam lagi sampai di rumah.”
Seperti biasa isteri saya memesan Chick n Cheez. Burger ini favoritnya sejak dulu. Kalau kami pulang ke Bandung atau jalan-jalan menyempatkan diri mampir di KFC. Chick n Cheez menjadi bekal dalam perjalanan. Bedanya dengan Zuper Krunch, Chick n Cheez menggunakan spicy chicken fillet, keju cheddar, selada, sweet mayonnaise dan roti lembut . Sedangkan anak-anak pesan KFC ayam original. Consider it done.
“Tidak mau coba menu yang baru KFC Mah? Ini ada Zuper Krunch.”
“Tidak ah, Mamah pesan Chick n Cheez saja.”
Isteri tetap pada pilihannya, juga anak-anak.
“Semuanya seratus sepuluh ribu rupiah ya, Pak,” ujar pegawai KFC.
Tak lama semua pesanan sudah siap, hanya pesanan Zuper Krunch saja yang belum datang.
“Di tunggu sebentar pesannya ya, Pak. Zuper Krunch baru siap 7 menit lagi,” imbuh pegawai KFC dengan ramah sambil mempersilahkan saya mencari tempat duduk. “Nanti pesanannya diantar, Pak.”
Menunggu sebentar tak apalah, Zuper Krunch memang layak ditunggu. Isteri dan anak-anak juga masih dalam perjalanan pulang. Pesanan baru datang sepuluh menit kemudian. Buru-buru saya memacu motor kembali ke rumah.
Benar juga dugaan saya. Begitu sampai di depan rumah, isteri dan anak-anak juga baru tiba. Pas banget nih, makan Zuper Krunch dan pesanan KFC lainnya selagi masih hangat.
Rupanya bunyi kriuk Zuper Krunch, menggoda isteri saya untuk mencicipinya. Diam-diam ia melirik saya sambil tersenyum.
“Pah, sepertinya Zuper Krunch-nya enak banget. Boleh coba dikit?”
Isteri meminta sebagian Zuper Krunch. Rupanya anak-anak juga ingin mencoba. Zuper Krunch memang burger yang cocok untuk semua umur. Tidak pedas dan rasanya gurih. Jadinya, all for one, one for all. Ah, Zuper Krunch saya hanya tinggal kurang dari setengahnya saja.
“Ternyata enak, Pah. Kenapa tadi tidak pesan ini saja.”
Isteri saya selain memuji juga memprotes kenapa beli Zuper Krunch-nya hanya satu. Padahal ia dan anak-anak juga masih mau (saya juga masih mau lagi, he..he..). Rasanya, jadi kurang hanya beli satu buah Zuper Krunch. Mestinya saya beli empat, biar semua puaz...puaz...puaz.... Sepertinya Chick n Cheez dapat saingan berat nih.
Meski belum puas dengan jatah Zuper Krunch saya yang telah dikudeta, saya tetap bahagia bisa menikmati moment kebersamaan keluarga di hari libur ini. Apalagi ketika dapat suprise dari isteri berupa baju koko baru berwarna biru muda.
“Ini buat dipakai lebaran ya, Pah. Jangan dipakai sekarang.”
Si bungsu yang berusia lima tahun ikut mendekati saya.
“Papah, aku masih mau Zuper.....apa tadi namanya, Pah?” tanyanya manja.
“Zuper Krunch, Nak.”
“Iya, aku masih mau Zuper Krunch. Ini pakai uangku saja.”
Si bungsu mengeluarkan dua lembar uang dua ribuan dari dompet kecilnya bergambar kupu-kupu. “Kalau kurang, Papah tambahin ya.”
Rupanya si bungsu masih penasaran. Melihat matanya yang berbinar-binar, rasanya sulit untuk menolak permintaannya. Zuper Krunch, you make my day so spesial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H