Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Zuper Krunch, Zuper Kriuknya Zuper Rasanya

5 Juni 2017   22:03 Diperbarui: 5 Juni 2017   22:06 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antri menunggu giliran (dok.pribadi)

Isteri saya selain memuji juga memprotes kenapa beli Zuper Krunch-nya hanya satu.   Padahal ia dan anak-anak juga masih mau (saya juga masih mau lagi, he..he..).  Rasanya, jadi kurang hanya beli satu buah Zuper Krunch.   Mestinya saya beli empat, biar semua puaz...puaz...puaz....  Sepertinya Chick n Cheez dapat saingan berat nih.  

Meski belum puas dengan jatah Zuper Krunch saya yang telah dikudeta, saya tetap bahagia bisa menikmati moment kebersamaan keluarga di hari libur ini.  Apalagi ketika dapat suprise dari isteri berupa baju koko baru berwarna biru muda. 

“Ini buat dipakai lebaran ya, Pah.  Jangan dipakai sekarang.”

Si bungsu yang berusia lima tahun ikut mendekati saya. 

“Papah, aku masih mau Zuper.....apa tadi namanya, Pah?” tanyanya manja.

“Zuper Krunch, Nak.”

“Iya, aku masih mau Zuper Krunch.  Ini pakai uangku saja.”

Si bungsu mengeluarkan dua lembar uang dua ribuan dari dompet kecilnya bergambar kupu-kupu. “Kalau kurang, Papah tambahin ya.”

Rupanya si bungsu masih penasaran.   Melihat matanya yang berbinar-binar, rasanya sulit untuk menolak permintaannya.   Zuper Krunch, you make my day so spesial.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun