Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hidup Sehat dan Berkualitas di Alam Sutera

19 Februari 2017   11:12 Diperbarui: 19 Februari 2017   18:29 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai smart city, Alam Sutera jauh-jauh hari sudah mempersiapkannya.

“Jadi ketika saat ini orang sibuk mempersiapkan smart city, Alam Sutera sudah mewujudkannya.”

Menurut pengakuan Ibu Lia, jika ditelusuri dari awal konsep pembangunan Alam Sutera, sesungguhnya metode smart city  sudah lebih dulu diterapkan. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa seluruh kebutuhan koneksi informasi digital telah dibuat menjadi satu kabel, itu artinya efektifitas dan efisiensi juga sangat diperhatikan oleh Alam Sutera.     Untuk fasilitas internet, tiap-tiap unit juga dilengkapi dengan Fiber to the Home (FTTH) dengan layanan quadplay (Home Internet Broadband, Home TV, Telepon, dan CCTV) dengan kecepatan tinggi mencapai hingga 2,5 Gbps untuk jarak yang lebih jauh (20 km).  Seluruh jaringan kabel berada dibawah tanah sehingga tak terlihat kabel yang bergantungan di atas jalan atau bangunan.

Kawasan Alam Sutera memiliki 60% lahan jual dan 40% lahan untuk fasos/fasum, di mana 20,11% dari lahan fasos/fasum merupakan ruang terbuka hijau dalam bentuk danau, taman di dalam dan luar klaster, maupun area pepohonan di sepanjang Jalan Utama Alam Sutera.  Ibu Lia menegaskan tidak akan menggunakan denah masterplan yang ada.    Sedangkan 75% dari RTH yang ada digunakan untuk jalan.   Sehingga Alam Sutera mensiasati dengan menggunakan lahan tersisa dari ROW.    Misalkan ROW jalan 47 meter, terpakai 24 meter, sisa lahan itulah digunakan untuk penghijauan.

 “Silahkan cek masterplan kami.   Jika ada kawasan fasilitas sosial (fasos) atau fasilitas umum (fasum) yang berubah, maka Anda boleh memprotesnya.   Kami tidak seperti pengembang lain yang mengorban fasos atau fasus untuk memperoleh keuntungan.”

Inilah salah satu kelebihan Alam Sutera dibandingkan dengan pengembang lain.    Sejak awal Alam Sutera mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengembangkan kawasan berwawasan lingkungan sehingga warga yang berada di Alam Sutera dapat merasakan kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

Menurut Bu Lia,  “Konsep awal perumahan ini sebagai permukiman yang concern terhadap kaidah- kaidah lingkungan harus saya pertahankan, meskipun saya dipercaya memimpin divisi pemasaran. Apalagi saya ikut mempersiapkan konsep itu. “  

Bukan hanya itu, keasrian Alam Sutera itu juga mendongkrak pemasaran. Saat ditunjuk sebagai direktur pada puncak krisis ekonomi, pengembangan tahap pertama (300 ha) masih menyisakan lahan 200 ha. Enam tahun setelah itu, seluruh pengembangan rumah tahap pertama sudah terjual. Kini, Lia sedang mengembangkan tahap kedua seluas 400 ha.

Ibu Lia menambahkan, “Jadi kalau membeli rumah perhatikan masterplan mereka.    Lihat area RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang mereka miliki, banyak atau tidak?”

Komitmen ini diwujudkan sejak tahap awal melalui perancangan master plan kawasan Alam Sutera dengan menggunakan pendekatan ecology planning method oleh konsultan master plan asal Amerika Serikat yaitu The SWA (Sasaki Walter & Associate).      SWA adalah pemimpin di bidang  landscape architecture, planning, dan urban design serta telah memenangkan 800 penghargaan.   Karya-karya  mereka mengapresiasi keindahaan alam secara mendalam.  

Pendekatan ecology planning method diimplementasikan melalui pembagian zona area antara area residensial, komersial, dam fasilitas umum berdasarkan faktor iklim, vegetasi, hidrologi, geologi, topografi, sosio-demografi, akses dari masing-masing area tersebut.   Sehingga penghuni akan betah bertempat tinggal dan beraktivitas di Alam Sutera.    Seperti ditegaskan Ibu Lia, “Alam Sutera not creating product but create life."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun