- Tajuknya yang lebar dan daunnya yang lebat ditambah dengan jaringan akarnya yang luas sehingga mampu menyerap air dengan maksimal
- satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida (CO2) setiap tahunnya., berdasarkan penelitian oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bandingkan dengan – bambu yang menyerap karbondioksida 12 ton per tahun atau beringin yang “hanya” menyerap 500 kg karbondioksida per tahunnya.
- trembesi memiliki sistem perakaran yang mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium untuk mengikat nitrogen dari udara.
- trembesi bisa hidup di lahan-lahan marjinal, juga lahan-lahan kritis, seperti bekas tambang, bahkan mampu bertahan pada keasaman tanah yang tinggi, juga tahan kekeringan, serta tahan genangan,
- Sekitar 4 derajat celcius suhu udara yang dapat diturunkan dengan keberadaan pohon trembesi di dunia.
- Sekitar 26 persen karbon yang bisa direduksi berkat pohon trembesi.
- Maksimal usia pohon trambesi bisa lebih dari 100 tahun, bahkan ada yang menyebutkan bisa mencapai usia 600 tahun.
Sedangkan jumlah pohon yang ada di Alam Sutera lebih dari 10.000 pohon, ada yang berada di dalam cluster, jalan utama, dan di sekitar area Alam Sutera. Selain trembesi ada juga Flamboyan, Eucalyptus, Kamboja, Fir Sumatera, White Wood Camouflage, dan tumbuhan lainnya.
Semenjak berdirinya, Alam Sutera telah berkomitmen untuk menjadi pengembang yang membangun dengan berwawasan lingkungan. Seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, di mana dalam setiap pengembangannya Alam Sutera Group selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor topografi, hidrologi, akses, hingga demografi. Alam Sutera menerapkan konsep green development dalam pengembangan kawasannya.
Pemilihan pohon dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan kondisi tanah, salah satunya adalah pohon trembesi. Walaupun pohon trembesi membutuhkan waktu tumbuh yang cukup lama, namun pohon tersebut dapat membuat suasana lebih hijau, segar dan rindang. Pohon trembesi memiliki kemampuan untuk menyerap karbondioksida lebih besar dan mampu menampung air lebih banyak.
Selain itu, untuk kawasan hunian, Alam Sutera menyediakan sumur resapan, grease trap, dan biological septic tank yang membuat sebuah hunian sangat ramah lingkungan. Seluruh penerapan tersebut yang menciptakan kehidupan di Alam Sutera semakin berkualitas, nyaman, aman, sehat dan bermanfaat lebih bagi warganya
Panitia juga mengajak para Kompasianer mengunjungi salah satu cluster yang ada. Terhitung hingga hari ini terdapat sekitar 35 (tiga puluh lima) cluster perumahan di Alam Sutera, masing-masing terdiri dari 150 hingga 300 unit rumah. Jumlah populasi pun tercatat sekitar 4.500 keluarga dan akan terus bertambah sesuai dengan perkembangan kawasan yang pesat.
Kondisi cluster terlihat hijau dan asri. Jika diperhatikan, tidak ada pagar yang membatasi antar rumah. Memang sudah ada ketentuan setiap penghuni tidak diperbolehkan membangun pagar. Untuk setiap penghini yang akan melaksanakan pembangunan rumah baru atau renovasi rumah, wajib untuk mengajukan ijin tertulis kepada warga dan Pengembang (disediakan formulir). Serta harus mematuhi beberapa ketentuan, antara lain kendaraan material dilarang masuk sebelum pukul 07.00 dan setelah pukul 16.00. Selain itu tukang/pekerja dilarang untuk lembur atau menginap di lokasi pekerjaan. Tujuannya agar kenyaman dan keamanan penghuni lain tidak terganggu.
Kami juga diperkenalkan dengan inovasi baru yang ada di alam sutera, namanya panic button. Setiap 500 meter, Alam Sutera juga menyediakan fasilitas panic button yang sangat berguna dalam keadaan darurat. Lokasi panic button yang kami datangi berda di dekat pintu masuk gerbang utama Alam Sutera.