Alam Sutera akan fokus kepada pembangunan high rise building (vertikal). Hal ini terlihat dengan banyak pembangunan hunian vertikal, seperti Silktown, Saumata, The Noble, dan lainnya. Terhitung ada sekitar 13 hunian vertikal yang tersebar di wilayah Alam Sutera.
Belum termasuk pembangunan gedung perkantoran dengan jumlah lantai lebih dari 20. Tercatat Synergy Building, The Prominence dan Kino Office Tower. Termasuk gedung sarana pendidikan Binus University (21 lantai).
“Saat ini banyak perusahaan yang memindahkan head quarter-nya ke Alam Sutera. Seperti Deltomed, BCA Cash Center, KinoCare, dan Alfamart.”
Kalau kata orang untuk yang mencari rumah ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu : lokasi, lokasi, dan lokasi. Ibu Lili menjabarkan secara lebih rinci lagi, selain lokasi ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : akses, healthy living, dan high investment return.
Menurut Bu Lia, jika kita bisa membuat produk yang dibutuhkan, pembeli akan datang sendiri. Selain itu, produk yang dibuat juga harus yang bisa memberikan kebahagiaan kepada pemiliknya. Misalnya, kawasan yang dibangun bisa memberikan kenyamanan dan keamanan tingkat tinggi, mudah dicapai karena memiliki aksesibilitas yang baik, dan menguntungkan karena nilai propertinya terus meningkat.
Dan yang tidak kalah penting adalah kepercayaan. Kepercayaan dibangun melalui sebuah proses yang cukup panjang. Alam Sutera berhasil meraih kepercayaan dari masyarakat karena berhasil memberikan kepuasan bagi konsumen sehingga melahirkan repeat buyer.
Saat ini sudah sekitar 80 persen lahan di Alam Sutera tergarap. Alam Sutera Grup mulai melebarkan sayapnya di wilayah lain seperti pembangunan hunian Suvarna Sutera di Pasar Kemis, Tangerang dan Kota Ayodhya yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin, juga di kota Tangerang. Lalu ada juga pembangunan proyek gedung perkantoran The Tower di daerah Gatot Subroto yang berdiri di atas lahan seluas 10 ribu m2 dan dipasarkan strata title. Di luar Pulau Jawa, Alam Sutera Group sedang mengembangkan proyek Garuda Wisnu Cultural Park di Bali.
Acara talk show diakhiri dengan pengumuman pemenang Twitter dan Instagram Competition. Lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama di halaman parkir dan makan siang. Lucunya, saking semangatnya Kompasiner berfoto sampai lupa Bu Lia dan staf tidak turut berfoto.
“Lho, Ibu Lia-nya mana?”
Ternyata Bu Lia masih di dalam kantor pemasaran Alam Sutera.
Panitia kemudian meminta kesediaan Ibu Lia untuk berfoto bersama dengan para Kompasianer. Ayo, semua senyum!