Bonus demografi bukan hasil instan tapi merupakan investasi jangka panjang dari rencana kependudukan yang bakal berdampak positif berupa peningkatan ekonomi masyarakat jika dikelola secara benar. Sebaliknya jika tidak diatur dan diawasi sejak dini, maka akan menjadi petaka bagi bangsa ini.
Semestinya kita waspada dengan berjalannya bonus demographic karena bertentangan dengan teori yang disampaikan oleh Maltus. Ahli ekonomi ini berpendapat bahwa bertambahnya populasi penduduk justru akan menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi masayarkat yang lebih dulu ada. Thomas Hobbes juga pernah berkata: “Human society is short and brutish……the condition of man is a condition of war of everyone against everyone”.
Mulai benahi dari sekarang, bonus demografi masih berjalan dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Jika pemuda tidak diarahkan sejak dini maka kita tidak mendapat bonus tersebut. Bonus itu didapat oleh remaja-remaja sehat dan berpendidikan saat ini.
Perlu segera ada antisipasi yang konkret untuk mengendalikan bonus demografi tersebut. Perlu strategi untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dengan meningkatkan kualitas sdm yang ada. Perlu langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, meciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ingat, Amat Victoria Curam, bahwa kemenangan butuh perencanaan. Tanpa perencanaan maka momentum bonus demografi akan menjadi sia-sia. Maunya untung malah buntung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H