Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potensi Daerah dan Inovasi Balitbang PUPR Bidang Jalan dan Jembatan

10 Agustus 2016   16:47 Diperbarui: 10 Agustus 2016   17:04 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cold Paving Hotmix Asbuton (CPHMA) (sumber : aabi.or.id)

Setiap daerah memiliki potensi berbeda.    Misalkan daerah pantai dengan potensi perikanan, wisata pantai dan laut.   Sedangkan daerah pergunungan memiliki potensi perkebunan teh, wisata kuliner, dan gua-gua alam.    Karakteristik berbeda juga terdapat material di tiap-tiap daerah.   Seperti pulau Buton yang kaya akan aspal alamnya.  Sementara daerah lain memiliki hasil karet atau batu kapur yang melimpah.   Ini menjadi fokus Pusjatan untuk mengembangkan potensi material  suatu daerah untuk pembangunan jalan dan jembatan.

Berikut adalah beberapa hasil inovasi yang telah dilakukan Pusjatan pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan dengan memperhatikan material lokal agar lebih efisien dan ekonomis :

Bidang Perkerasan Jalan

Pusjatan telah mengembangkan penelitian di bidang aspal dengan memperhatikan material lokal yang tersedia, lokasi pekerjaan, dan kondisi alam daerah.

Seperti bahan Cold Paving Hotmix Asbuton (CPHMA) dimana harga produksi campuran beraspal bisa dihemat sampai 25 %.   Selain itu CPHMA cocok digunakan untuk daerah-daerah terpencil  dan wilayah perbatasan yang tidak memiliki Unit Pencampuran Aspal/Asphalt Mixing Plant (AMP).   

Cold Paving Hotmix Asbuton (CPHMA) (sumber : aabi.or.id)
Cold Paving Hotmix Asbuton (CPHMA) (sumber : aabi.or.id)
Lalu ada Hot Mix Lawele Granular Asbuton (HLGA).   Produk ini memiliki keunggulan dapat mensubstitusi minyak hingga 40% dan dapat digunakan untuk lalu lintas sedang hingga berat.   HLGA sudah diuji coba pada tahu 2008 di Takalar (Sulawesi Selatan).   Hingga kini jalan tersebut masih dalam kondisi baik. 

Ada juga produk Sandbase Lapis Pondasi Pondasi Pasir Aspal (LFPA) dapat menghemat penggunaan campuran aspal hingga 30 % dengan menggunakan material lokal.

Butur Seal berupa teknologi perkerasan jalan dan banyak diaplikasikan di Kabupaten Buton Utara.  Atau Warm Mix Asphalt (Econusca dan Zeolit) dimana temperatur dan pemadatan dapat dilakukan dengan suhu lebih rendah.  Cocok untuk daerah yang jauh dari AMP atau pergunungan dengan suhu dingin.

Tambalan Cepat  Mantap (TCM) berupa produk penambal jalan yang bekerja lebih cepat, mudah, murah, dan berkualitas.  Lalu ada pula produk Otta Sealyang berupa seal coat(suatu jenis bahan yang sering digunakan untuk pemeliharaan permukaan jalan).  

Aspal Karet (Asret) yang digunakan sebagai bahan tambahan pengikat aspal pada perkerasan jalan .   Standar perkerasan jalan dengan bahan pengikat Asret telah tersedia dengan judul “Pedoman Penggunaan Aspal Karet dalam Campuran Beraspal Secara Panas No : 010.T/BM/199) serta Spesifikasi Umum Jalan dan Jembatan Tahun 2010 Revisi 1 dan 2. 

Pusjatan juga telah mengembangkan teknologi material lokal batu kapur.   Sehingga sumber material yang ada di daerah tertentu dapat dimanfaatkan secara optimal dan mengurangi biaya produksi.   Lalu ada Beton Kinera Tinggi dengan biaya kompetitif dan menghasilkan beton yang lebih padat.  Lalu Beton Sedikit Semen dengan memanfaatan abu terbang (fly ash).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun