Anak Hokben

Adhi yang masih dua tahun belum mengerti tapi ia doyan banget dengan Hokben.  Hokben yang kami pesankan buatnya ludes tak bersisa.   

Begitu pula saat kehamilan anak kedua kami, dua tahun kemudian.  Hokben tetap menjadi makanan favorit.  Kalau dulu saya biasa membeli dua porsi, untuk saya dan isteri.  Sekarang jadi tiga porsi, tambah satu porsi jatah buat Adhi.

Anak Hokben in Action (dok. pribadi)

Anak kedua kami berjenis kelamin perempuan.  It’s a girl.  Lengkap sudah kebahagian kami.  Anak kedua kami diberi nama Carissa yang artinya anggun.  Sama persis dengan kakanya, Carissa doyan banget dengan yang namanya Hokben.    Adhi dan Carissa kalau diajak jalan-jalan ke Mall, baik itu di Jakarta, Bandung atau kota lain, restoran yang ia tuju pasti Hokben.  

Di Hokben selalu terjadi keseruan.   Seperti Adhi yang belajar makan pakai sumpit.  Atau sang adik yang menjahili kakaknya dengan mengambil ebi furai miliknya. 

Bahkan atas ide Adhi, kami merayakan pesta ulang tahun pertama Carissa di rumah  dengan mengundang pihak Hokben.   Meriah sekali pesta ulang tahun Carissa dan berkesan hingga saat ini.  Selain itu kalau ada temannya berulang tahun di Hokben, Adhi selalu di barisan terdepan.    Kalau acaranya diadakan di tempat lain, Adhi biasanya agak malas untuk datang.  

Tuh si anak Hokben paling semangat (dok. pribadi)

Tak salah kalau saya menyebut mereka sebagai anak-nya Hokben.    Wong sejak dalam kandungan hingga usia Adhi delapan dan Carissa menjelang enam tahun, tetap doyan sekali dengan Hokben.  Tidak ada bosannya.   Rasanya lucu kalau melihat logo Hokben.   Logo Hoka Hoka Bento adalah sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar manga Jepang,  Dimana anak laki-laki bernama Taro  dan anak perempuan bernama Hanako. Mengingatkan saya pada Adhi dan Carissa.  

Tak sabar menunggu waktu berbuka puasa (dok. pribadi)

Terima kasih Hokben sudah menemani keluarga kami selama ini.  

Dua anak Hokben (dok. pribadi)