Airlangga berjanji untuk membagi kewenangan Golkar antara Kabupaten, Provinsi, dan Pusat secara lebih merata, serta memperbaharui Golkar. Mengikis politik mahar dan memperdayakan kembali kader teritorial penggerak desa (karakterders) yang pernah dikembangkan Golkar.
Airlangga menyadari pentingnya merangkul generasi muda (generasi Y) untuk masa depan Golkar. Generasi Y mengacu tulisan Don Tapscott, Grown Up Digital: How the Net Generation is Changing Your World (2009) adalah generasi yang lahir antara 1977 – 1997. Merekalah yang paling aktif dan kritis menggunakan media sosial (cyberdemocracy) sebagai corong untuk menyuarakan suara mereka.
Airlangga juga mencanangkan kembali pentingnya pembangunan desa dan gerakan kembali ke desa. Sekitar dua pertiga penduduk Indonesia justru tinggal di desa. Mereka kekuatan industri Indonesia. Berdasarkan data Serikat Petani Indonesia (spi.or.id) dari total 114,8 juta orang penduduk yang bekerja pada Agustus 2015, sebanyak 37,75 juta (sekitar 32 persen) menyandarkan lapangan pekerjaan utama di sektor pertanian. Seperti lirik lagu Desa - Iwan Fals : Desa harus jadi kekuatan ekonomi.
Pada 2024, Airlangga mencanangkan Golkar menjadi pemenang pemilu untuk mempercepat pembangunan memasuki Indonesia sebagai negara maju. Tahapan dan target politik Golkar itulah yang menjadi visi Negara kesejahteraan 2045.
Berikut petikan pernyataan beberapa tokoh nasional mengenai sosok Airlangga.
“Airlangga Hartarto adalah figur yang tepat memimpin Partai Golkar ke depan,” ujar anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Ibrahim Ambong.
"Saya melihat Pak Airlangga punya kemampuan dan ciri-ciri itu (kapasitas dan kapabilitas dari segi ilmu serta bisa mempersatukan semua kader yang tercerai-berai). Sampai hari ini pun dia belum tercoreng apa-apa. Masih bersih. Itu yang penting," kata Ketua PBNU Said Aqil Siroj.
"Golkar ke depan harus dipimpin orang-orang bersih, saya melihat Airlangga yang pas memimpin Golkar," ujar politikus senior Golkar Siswono Yudo Husodo.