“Kalau terjadi penyumbatan darah kental di jantung, ya Bapak akan terkena serangan jantung. Kalau penyumbatannya di kepala, ya terkena stroke. Tergantung dimana terjadi penyumbatan.”
Dokter juga mengatakan darah kental menyebabkan hipertensi, gagal ginjal, diabetes, trombosis di arteri dan vena pembuluh darah.
OMG, saya jadi takut sendiri. Memang selama ini saya kurang gerak alias olahraga. Diperparah dengan pola makan tidak sehat serta terlalu lama duduk di belakang meja (masih untuk tidak duduk di atas meja ya, bro). Saya juga menyalahkan teman-teman di kantor saya sering menyediakan gorengan di meja makan. Kamu……Iya, Kamu….. (jadi ingat Dodit). Saya menderita obesitas (terutama di daerah perut). Jadi mirip buah pear. Menurut penelitian …………….laki-laki dengan bentuk badan mirip buat pear beresiko. Tidakkk!!!! Now or never……….
Dokter menyarankan saya untuk mengkonsumsi banyak air putih (selama ini saya lebih banyak mengkonsumsi air kemasan} dan banyak olah raga. Pertama, untuk minum air putih tidak masalah. Saya selama beberapa minggu ini sudah hampir tidak minum air kemasan. Untuk yang kedua, agak berat nih. Senin sampai jum’at kerja dari pagi hingga malam. Sabtu dan minggu kuliah kelas karyawan. Kapan saya punya waktu untuk berolah raga? Niat untuk olahraga sering, tapi eksekusi nol….. jadi sama saja bohong.
“Bapak harus banyak berolah raga, seperti lari pagi, renang, atau bersepeda.”
Lari pagi bolehlah. Renang…. No way! Saya tidak bisa berenang. Nah kalau sepeda boleh nih!
Saya ceritakan terus terang kepada Dokter kendala untuk olahraga. Tidak ada waktu.
“Ya terserah Bapak. Ini sudah peringatan lho, Pak. Kalau nanti ada penyumbatan bagaimana? Malah tambah repot. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Ada benarnya juga ini dokter, ngga percuma saya bayar mahal (padahal pake BPJS). Rencananya kalau sudah ada sepeda saya akan menggunakan paling tidak tiga kali seminggu setiap pagi. Durasinya ya antara tiga pulih menit sampai satu jam.
Banyak lho manfaat dari bersepeda selain bisa ngejengi cewe-cewe cantik di pagi hari (xixixi…untung isteri tidak tahu). Bersepeda melatih otot-otot, terutama otot paha depan, hamstring, dan otot betis. Efek lainnya, tubuh menjadi lebih langsing. Meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan bebas polusi (go green) dan sarana pelepas stress.
Bersepeda adalah terapi diri terutama masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan lebih sering bersentuhan dengan dunia virtual seperti komputer, televisi, gadget, dan kaca jendela mobil atau kendaraan umum. Sepeda membuat kita menyatu kembali dengan alam. Merasakan desiran angin, bau tanah, bau rerumputan, dan suara-suara alam di sekitar kita alias back to nature. This is the real world, man.