Mohon tunggu...
Aloycia
Aloycia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Online: Jurnalis Dituntut untuk "Multitalent" dalam Proses Produksi Berita

13 April 2016   16:14 Diperbarui: 13 April 2016   16:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Penggabungan semua jenis media akhirnya menuntut kemampuan jurnalis untuk multimedia dan multitalent.

            Dalam jurnalisme online penggabungan seluruh media menjadi satu media sangat jelas terlihat. Produk jurnalistik cetak yaitu tulisan dan foto dan produk jurnalisme penyiaran yaitu video. Maka, dalam jurnalisme online jurnalis media online harus mampu menguasai semuanya. Jurnalis mampu menulis teks, mengambil foto, video berita dan menyunting teks, foto dan video. Tidak ada lagi fokus dalam produksi berita, semuanya harus dikuasai oleh setiap jurnalis yang bekerja di bidang ini.

            Seperti salah satu karakteristik jurnalisme online, yaitu jurnalisme online sepakat bahwa ia tidak menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang, karena mereka menuntut jurnalis yang mampu menguasai semua bidang, baik tulisan, penyiaran maupun daring. Saat ini sering kita temukan berbagai portal pribadi yang memberikan laporan baik secara teks, foto, grafis dan video.

            Kemampuan seorang jurnalis untuk menguasai semua skill dalam produksi berita melalui berbagai macam media akhirnya membuat sebagian besar pekerja media was-was, tenaga kerja yang dibutuhkan tidak lagi banyak dan perusahaan media dapat mengurangi biaya produksi mereka, karena tenaga kerja yang digunakan juga sedikit.

            Hal ini pada akhirnya berdampak pada sedikitnya pekerja media dan menjamurnya jurnalisme warga (citizen journalism). Memang hal ini menjadi salah satu dampak keuntungan jurnalisme online yaitu interaktif, yang akhirnya membuat semua orang dapat menjadi jurnalis, menulis berita baik lewat forum online atau memiliki website dan blog pribadi. Skill yang dimiliki saat ini membuat semua orang berlomba-lomba menyediakan konten yang menarik sehingga dapat mendatangkan pembaca yang berkunjung ke situs mereka.

            Bahkan saat ini perusahaan media dapat mengurangi kerjanya dengan menerima berita-berita yang ditulis oleh warga. Hal ini cukup menguntungkan pekerja media namun merugikan pekerja media yang sudah lama berkecimpung dalam satu spesialisasi bidang.

            Sebagai salah satu contoh acuan yaitu portal berita online yang merupakan website resmi yang dibangun untuk mengikuti konvergensi media http://tvku.tv, TvKU hadir sebagai sebuah media lokal yang mampu memenuhi kebutuhan berita lokal di Semarang. Pada awalnya TvKU berkiprah di dunia penyiaran dan akhirnya melahirkan portal berita online yang dapat diakses dengan mudah, murah keseluruh penjuru Indonesia bahkan Dunia. Siapapun yang merasa kota Semarang adalah Rumah tempat asalnya dapat mengakses berita-berita lokal dan tahu mengenai perkembangan kotanya.

 

Sumber:

Romi, Asep Syamsul M. (2012). Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendikia.

Nurudin. (2009). Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jones, Janet; Salter, Lee. (2012). Digital Journalism. Jakarta: Sage Publications.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun