Tentu pembaca pernah membaca pemberitaan di media sosial dan media online. Sebuah ferrari dengan warna khasnya 'bertengger' di s bukit. Tentu itu bukan berita hoaxe atau foto editan. Fakta bersejarah bahwa ferrari pernah 'mampir' di Sumba.
Sesuatu yang tak masuk akal. Tapi inilah cara atau strategi yang digawangi ibu July Laiskodat untuk mempopulerkan Sumba sebagai salah satu destinasi unggulan Nusa Tenggara Timur.
Karena itu pula, kami penasaran dengan bukit tersebut dan kemudian memilihnya sebagai destinasi pamungkas adventure di tanah Sumba hari itu.
Kami terbagi dalam tiga kendaraan, tambahan satu kendaraan Umbu dan kawan-kawan. Setelah makan dan pengambilan foto di pantai Puru Kambera, kami bergerak ke arah kota.
Penjelasan Yunus, Bukit Ferrari cukup jauh dari kota. Ini sedikit melorotkan semangat kami yang sudah semakin lelah. Kurang istirahat.
Di tengah jalan, Sandra terima telepon dari Guido yang menyampaikan destinasi berikutnya ke Bukit Hiliwuku. Kebetulan Guido berada satu kendaraan dengan Umbu, putra Sumba, jebolan IPDN Jatilangor.
Segera setelah memutuskan telepon, Sandra menelopon Yunus, driver mobil yang jalan paling depan guna menyampaikan tujuan berikutnya.
"Om Yunus, kita ke Bukit Hiliwuku." Terdengar suara Sandra yang berada di belakang saya.
"Jauh, ibu." Balas Yunus.
"Mana lebih jauh?"