Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Terpapar Covid-19: Kronologi dan Pelajaran yang Dipetik

29 Juli 2021   15:42 Diperbarui: 29 Juli 2021   15:57 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Penulis ketika enjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19

Akhirnya, kami pulang. Sesampai di rumah, saya justeru gelisah. Saya duduk tidak nyaman. Demam dan meriang sudah berkurang, tetapi rasa pegal dipinggul dan punggung semakin menjadi-jadi. Duduk tidak nyaman, tidur pun demikian. Akhirnya, saya putuskan kembali ke rumah sakit bersama keponakan. 

Di sana, saya meminta untuk di-swab dan hasilnya saya dinyatakan positif. Saya meminta petugas untuk swab keponakan saya, puji Tuhan, hasilnya negatif.

Reaksi pertama tubuh saya ketika dinyatakan positif Covid adalah berkeringat. Saya pun bersemangat. Aneh, khan? Sambil menunggu obat, saya ngobrol dengan dua bidan yang sedang bertugas.

Setelah terima obat, kami pulang ke rumah. Saya sampaikan kepada teman-teman PKP mengingat Diklat belum selesai -- sampai pada tahap presentasi rancangan aksi perubahan. Paling tidak teman-teman dapat menyampaikan kepada penyelenggara agar saya dapat mempertanggungjawabkan rancangan aksi perubahan secara daring. Support dan dukungan datang dari teman-teman. 

Manny, salah satu peserta, sampai mengirimkan minyak kayu putih asli via grab. Jefry mengirimkan video untuk mengetes pernapasan karena saya tidak punya alat oximeter. Dukungan juga datang dari warga KUB St. Theresia Kalkuta melalui group Whatsapp setelah saya melaporkan kondisi kesehatan saya dan istri kepada Ketua RT  yang juga adalah Ketua KUB.

Sesuai pesan petugas, saya dan istri melakukan isolasi mandiri di kamar terpisah supaya proses pemulihan cepat. Selama masa isolasi, makan dan minum diurus oleh Farini. Keluarga saya, Erlin, Marsel dan Edel datang berkunjung seperti biasa dengan prokes yang ketat, juga Servas dan Avent mampir sebentar dan menitipkan sesuatu.

Dari pengalaman yang saya uraikan diatas, pelajaran yang dapat dipetik, pertama, Virus Corona itu ada, bukan sesuatu yang mengada-ada. Gejalanya bisa seperti gejala flu, pilek, demam dan batuk yang sering kita alami sehari-hari. Bisa juga lebih dari itu, hingga  hilangnya fungsi indra penciuman dan rasa, apapun makanan yang disantap hanya dengan satu rasa alias tidak merasa apa-apa, bahkan tekanan oksigen menurun.

Bila anda sudah merasa gejala-gejala seperti ini sebaiknya anda segera mengambil tindakan pemeriksaan untuk memastikan; anda terserang Covid atau tidak? Atau, jika belum sempat, pastikan anda mengikuti prokes yang ketat; memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain seperti saat makan dan berkomunikasi. Jika ini tidak dilakukan, maka sangat rawan bagi orang yang melakukan kontak dengan anda yang mungkin  imun tubuhnya tidak sekuat anda.

Kedua, seandainya virus Covid itu manusia, ia akan mengungkapkannya bahwa ia juga butuh pengakuan dari kita. Seperti yang saya alami, saya merasakan gejala biasa -- batuk, flu, pilek, demam dan meriang. Bagi saya, itu "penyakit" rutin yang menghampiri atau menyarang sekali dalam rentang waktu 3 atau 4 bulan.

Kali ini berbeda, saya berusaha maksimal untuk makan dan minum bervitamin serta tidur yang cukup belum bisa memulihkan kondisi tubuh. Nah, setelah di-swab antigen, dipastikan bahwa saya positif Covid, reaksi tubuh saya langsung berkeringat. 

Berkeringat bukan karena takut, tetapi setelah ada kepastian bahwa saya terkonfirmasi Covid. Inilah cara tubuh merespon. Efeknya saya bisa tidur nyenyak dua hari pertama setelah swab. Covid itu butuh pengakuan dari kita, begitu pula tubuh kita. Jadi, jangan kita jangan pernah menganggap sepele dengan gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun