"Dengan kecerdasan mental emosional yang rendah, yang bersangkutan tidak mampu mengendalikan diri dan menampilkan perilaku agresif," ujarnya seperti dikutip dari  Kompas.com (8/2/2019).
Lanjut menurut Kasandra, penilangan  merupakan hal yang wajar tapi rendahnya kecerdasan emosional itu yang memicu pengendara mengamuk. Pemicu lain bisa disebabkan  akumulasi stres atau tekanan psikis  kemudian  memicu perilaku agresif.
Reza Indragiri Amriel, psikolog forensik menambahkan, pria tersebut diduga mengalami intermittent explosive disorder (IED). IDE semacam gejala psikis yang menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam menahan emosinya sehingga meluapkannya dengan cara marah-marah sambil menyerang orang lain atau merusak barang-barang.
"Tilang boleh jadi sebatas pemicu. Faktor yang lebih mendasar bisa saja berupa kecenderungan IED Â yang memang sudah ada pada pengemudi tersebut," kata Reza seperti dilansir oleh Kompas.com (8/2/2019).
Tindakan Tegas
Kedua psikolog tersebut berpendapat bahwa gejala psikis itu dapat membahayakan pengguna lain jika bersentuhan atau bersenggolan dengan pengendara yang memiliki gangguan psikis ini. Â
Hal yang dapat dilakukan adalah Polantas harus menghadapi pengendara tipikal ini dengan  kepala dingin. Biarkan orang dengan 'gangguan' ini mengamuk supaya  tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sementara warga yang menyaksikan pengendara dengan tipikal ini untuk  menahan diri. Hal ini terutama mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menenangkan orang yang gampang mengamuk.
Sementara itu  Reza mengingatkan petugas tetap waspada terhadap kemungkinan serangan fisik dari pengemudi. Situasi terburuk,  polisi atau warga tetap harus mengambil tindakan tegas bila orang yang mengamuk sudah membahayakan orang lain.
Penulis mengapresiasi kepada para polisi yang bertugas di lokasi. Bersikap tenang menghadapi pria itu. Mereka tetap bekerja sesuai tugasnya.
Kepada masyarakat, terlepas dari penjelasan di atas, hendaknya bertindaklah dewasa di hadapan para petugas. Syarat supaya tidak mau ditilang, ya berkendaraanlah sesuai aturan. Bukannya bertindak kasar kepada tugas apalagi merusak kendaraan sendiri. Kendaraan itu benda mati.
Fenomena psikis ini terjadi juga di luar jalanan - di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berbagai kasus dan peristiwa di tanah air. Sikap gampang menyalahkan atau menuduh orang lain, padahal kita sadar akan dengan kesalahan sendiri. Semoga peristiwa pengendara mengamuk menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih bersikap arif-bijaksana dalam menghadapi setiap peristiwa atau masalah. ***