Melawan hoaks, ya dengan cara banyak  membaca. Karena penyebaran hoaks melalui tulisan, gambar dan video serta mulutgram. Semakin seringnya membaca, semakin mendorong orang berpikir kritis dalam mencermati setiap peristiwa. Hanya dengan membaca, pisau bedah nalar seseorang terus diasah. Karena itu jangan membiarkan pisau itu tumpul karena kemalasan  dan sikap apatis terhadap setiap peristiwa.
Seperti penulis singgung pada poin pertama, membaca itu mencakup semua aspek ataa skills --Â menulis, mendengar dan berbicara. Bila anda sudah membaca, waktunya anda menulis sesuatu dari apa yang didengarkan, dibaca dan dipercakapkan.Â
Karena untuk menangkal hoaks dengan  membaca saja tak cukup. Harus ada aksi yang lebih aktif dan masif melalui menulis dan berbicara (memberikan kesaksian) untuk  menangkal hoaks yang bergentayangan di jagad Indonesia ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H