Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Se'i yang Manjakan Lidah, dan Istana Raja Amarasi serta Pohon-pohon Tropis Raksasa yang Manjakan Mata

20 Juni 2018   15:24 Diperbarui: 20 Juni 2018   17:28 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu spot fotografi yang menarik di Baun, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)

Saya mengucapkan terimakasih berulang-ulang kepada wanita itu. Harapanku tidak sia-sia. Satu kilogram se'i Baun dapat dibawa pulang. He he he...

Kami meninggalkan rumah se'i dengan hati lapang. Hasrat untuk membawa pulang se'i tercapai. Meski di awal wanita itu mengaku se'i habis, luluh juga hatinya. Titik tujuan berikutnya, pantai Baun. Menurut Bruno, dekat sa.

Pengendara yang sedang melintas tertangkap kamera. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Baun, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Pengendara yang sedang melintas tertangkap kamera. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Baun, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Kami kembali ke arah Puskesmas. Tepat di perempatan, terdapat pohon-pohon dengan ukuran tiga pelukan orang dewasa. Pemandangan ini menghentikan laju motor kami. Saya meminta Bruno berhenti untuk mengabadikan saya dengan latar belakang pohon raksasa yang semakin jarang dijumpai di kota-kota modern.

Hemat saya, pohon-pohon ini adalah sisa-sisa masa lampau. Saksi bisu perjalanan Baun sebagai pusat kerajaan Amarasi. Pohon-pohon dengan ukuran serupa memang mudah dijumpai di sana. Ini adalah salah ciri unik Baun yang membekas pada memori setiap pengunjung. Bila kelak Baun menjelma menjadi kota di selatan Pulau Timor, tak pelak pohon-pohon ini menjadi paru-paru kota.

Berpacu dengan waktu, kami bergerak ke selatan. Menuju pantai Baun yang jaraknya cukup jauh dan harus melewati ruas jalan yang rusak. Penuh debu dan kerikil-kerikil lepas. Benar-benar medan yang menantang sebelum menjenguk potongan nirwana yang tersembunyi yang berhadapan langsung dengan samudera. ***(gbm)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun