Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hal yang Harus Dipelajari Seorang Pemimpin dari Lionel Messi

27 Februari 2018   10:39 Diperbarui: 27 Agustus 2020   10:45 2693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi (foto: independent.co.uk)

"...Ada bermacam-macam tipe pemimpin. Ketika situasi sedang sulit, Messi akan muncul. Dan ia mengerjakan dengan baik tugas kepemimpinan di saat sulit itu empat tahun lamanya. Kepemimpinannya adalah kepemimpinan yang diam. Dalam pergolakan, ia selalu maju ke depan..." -Pep Gurdiola, Mantan Pelatih Barcelona

Terekam di memori penulis. Bulan Maret tahun 2013 merupakan momentum kebangkitan Barcelona setelah mengalami kekalahan beruntun. AC Milan pada Leg Pertama Liga Champion dan Duel El Classico - vs Real Madrid. Barcelona kembali bangkit digdaya. Tuntaskan dendam kepada AC Milan di kandang sendiri.

Sosok di balik 'pembantaian' yang berderai air mata lawan dan fans AC Milan adalah Lionel Messi. Messi mencuri perhatian miliaran penggila sepak bola di seluruh dunia. Ia tampil sebagai inspirator kemenangan. Menghujani AC Milan tanpa ampun. Ia menjelma menjadi 'nyawa' Barcelona. Intelegensi dan ketrampilan sepak bola dipadu untuk meraih kemenangan yang sangat monumental ini.

Meskipun ia menyandang sebagai pemain bintang sejagat, Messi juga seorang manusia. Jatuh bangun dalam tapak karirnya. Kekalahan beruntun pada leg pertama Champion Legaue dan Duel El Classico merupakan titik nadir terendah keterperukuan La Pulga -- julukan untuk Messi. Dentuman kritik bergema. Messi menjadi sasaran tembak. Kritik dan sumpah serapah.

Messi tetap sadar. Dirinya dan klubnya, Barcelona, sedang di puncak. Semakin tinggi posisi mereka, semakin kencang tiupan angin. Messi tetap tenang menghadapi semua kritikan. Dengan dingin ia membalas pengkritik dengan mengulang ucapan sang mantan pelatihnya, Pep Guardiola.

"Ketika sebuah tim selalu menang, orang bosan dan ingin tim lain yang meraih kemenangan dan karena alasan itu, mereka ingin kami kalah."

Messi menerima dan menghargai semua kritikan baik yang ditujukan kepadanya maupun timnya. Namun Messi mengutamakan untuk mengevaluasi diri daripa melempar kesalahan kepada orang, membela diri atau mengkambing hitamkan pihak lain. Biarkan orang mengkritik karena setiap orang memiliki alasan untuk mengkritik. Berpikir positif lebih bijak daripada menanggapi segala kritikan.

"Ada banyak alasan kenapa mereka tak ingin kami menang. Saya tak pernah memikirkan itu dan aku tak tertarik akan hal itu juga. Aku tahu ada banyak orang yang berharap kami kalah, tetapi kami tak berpikir soal mereka."

Dalam kehidupan sehari-hari, kritikan menjadi bagian tak terpisahkan dengan jalan kepemimpinan seseorang. Secara tidak sadar orang menghabiskan energi untuk 'berperang' wacana serta membangun benteng-benteng argumen untuk mempertahankan diri sebagai pihak yang paling benar. Akhirnya, energi mereka terkuas. Waktu dihabiskan untuk sesuatu yang sia-sia.

Karena itu Messi memilih diam. Diam itu adalah sebuah kebajikan. Diam yang aktif. Kuping tetap terpasang untuk mendengar kritikan dan masukan. Benak tetap terasah tajam untuk membedah segala persoalan. Dan, hati nurani terang untuk menggapai langkah kebijakan dan strategi. Pendek kata, diam yang bekerja.

Kebangkitan Barcelona dan kembalinya performa Lionel Messi pada waktu dan sesudahnya, menjadi inspirasi bagi para pemimpin negeri ini. Pemimpin pada semua level. Apalagi saat ini, kita akan menyelenggarakan pesta demoraksi -- memilih kepala daerah secara serentak. Semoga mereka yang sedang memimpin atau yang akan memimpin menimbah inspirasi dari Messi.

Setiap pergantian pemimpin atau suksesi, kita merindukan pemimpin. Pemimpin yang tahan bathin terhadap kritik. Kita berharap pemimpin yang mendengar kritik. Tak cukup mendengar kritik, diam-diam pemimpin mencari solusi sehingga mendatangkan simpatik.

Pemimpin tidak luput dari kritik. Entah itu presiden, wakil presiden, anggota dewan atau siapa saja. Justeru seorang pemimpin bertumbuh dan berkembang karena kritikan. Dari kritikanlah ia dapat mengevaluasi dan menata dirinya -- terutama kepemipinannya. Maka kunci bagi pemimpin tersebut adalah bagaimana ia mengelola setiap kritikan tersebut.

Mereka dapat menimbah pengalaman Messi dan Barcelona. Messi dan Barcelona sangat percaya diri, optimis, dan selalu berpikir positif akan kemampuan sendiri. Ungkapan Pep tentang Messi, barangkali dapat spirit dan motivasi pembelajaran bagi para pemimpin jaman sekarang ini.

"Ada bermacam-macam tipe pemimpin. Ketika situasi sedang sulit, Messi akan muncul. Dan ia mengerjakan dengan baik tugas kepemimpinan di saat sulit itu empat tahun lamanya. Kepemimpinannya adalah kepemimpinan yang diam. Dalam pergolakan, ia selalu maju ke depan."

Keyakinan Pep terbukti ketika Messi menjadi inspirator Barcelona menumpaskan AC Milan. Masyarakat dunia berbalik dan memuji Messi dengan segala sebutan seperti pesulap dan alien.

Semoga pembelajaran hidup dari Messi dalam mensiasati kritik menjadi inspirasi bagi pemimpin dan anggota DPR RI jaman now. Membungkam kritik bukan dengan membalas kritik apalagi membela diri. 

Menghadapi kritik dengan diam yang aktif dan kerja keras serta kerja cerdas untuk kepemimpinan itu sendiri -- terutama masyarakat yang dipimpinnya. Bukan memproteksi diri dari kritik dengan berbagai perangkat aturan yang menguntungkan diri sendiri. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun