Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Money

Asuransi: Investasi Smart untuk Masa Depan Anak

8 Agustus 2016   11:01 Diperbarui: 8 Agustus 2016   11:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan adalah investasi masa depan (Foto:Ngorok.Com)

"Modal besar tidak dikelola dengan baik-baik akantidak berguna. Begitupun modal kecil tidak berarti tidak bisa menjadi besar.Besar atau kecil modal sangat ditentukan oleh manejemen keuangan kita. "

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya mengenal asuransi pada tahun 2005. Pada waktu itu saya didatangi oleh seorang sepupu istri saya yang menawarkan produk asuransi. Ia adalah pegawai yang baru bekerja di perusahaan tersebut.  Untuk memenuhi targetnya tahun itu, ia memerlukan satu anggota baru.

Karena perasaan iba dan pada dasarnya hendak mendukungnya, saya pun bergabung pada perusahaan asuransi tersebut. Setoran per bulan tidak terlalu besar. Saya bisa sisahkan dari gaji saya yang tidak seberapa pada waktu itu.

Waktu terus berlalu. Tanpa terasa usia polisi saya 8 tahun. Saya tidak pernah mengeluh dengan angsuran bulanan. Angsuran selalu  selalu lancar. Yang mengejutkan saya, saya sudah bisa mencarikan polis tersebut di saat saya dan istri membutuhkan uang dalam jumlah yang besar.

Pengalaman lain dalam kaitan dengan asuransi, medio 2013 saya berangkat studi di Australia. Seminggu saya di sana, saya membeli sebuah iphone di sebuah swalayan. Pada waktu itu saya tidak beli secara cash.Kalau di Indonesia disebut dengan istilah kredit, di Australia menyebutnya plan system. Setiap bulan saya mengansur AUD113 (dollar Australia). Paket plan system tersebut sudah termasuk asuransi.

Pada saat saya ditanya untuk menyertakan asuransi atau tidak, saya sedikit berat untuk menerima tawaran dari toko telepon tersebut. Pikiran saya sederhana saja, iphone yang saya beli ini akan baik-baik saja. Toh, kemudian saya menyepakatinya dengan paket asuransi. Berjaga-jaga saja.

Awal tahun 2014, saya berlibur di Kupang selama sebulan. Saat saya mau kembali ke Australia, iphone saya tiba-tiba mati total.   Saya mampir di Roxy Jakarta untuk memperbaikinya. Petugas di counterhandphoneyang saya kunjungi sampaikan butuh waktu seminggu untuk memperbaikinya. Karena waktunya tidak memungkinkan, saya ambil kembali iphone saya.

Setiba di Towsnville, kota dimana tempat saya studi, saya kembali ke toko telepon seluler yang saya beli iphonetersebut. Saya menyampaikan masalahnya. Petugas mengambil iphonetersebut dan beberapa menit kemudian ia keluar dan menyampaikan bahwa iphonesaya benar-benar blank. Mereka menggantikannya dengan iphonebaru hari itu juga. Itu terjadi karena iphonesaya  sudah di-coveroleh asuransi.

Dua pengalaman di atas, satu pengalaman asuransi jiwa, satunya lagi, asuransi barang, membuktikan kepada saya, juga kepada anda, bahwa asuransi itu penting dan sangat bermanfaat. Mulanya, kita mungkin berat hati menerimawa tawaran produk asuransi, tetapi kita rasakan kemudian pada saat yang kita tidak duga.

Dua pengalaman ini cukup menjadi testimoni bahwa asuransi itu memiliki manfaat yang luar biasa. Tidak saja menjamin jiwa, kesehatan, atau barang. Asuransi juga menjadi jaminan pendidikan masa depan anak bangsa. Bagaimana kita mau membangun kekuatan anak bangsa jika kita tidak mempersiapkannya dari sekarang?

Pada masa kuliah di Yogyakarta, paman saya marah-marah karena saya selalu meminta uang. Ada kalimat yang meluncur dari mulut paman saya yang membuat saya trenyuh, “Kakekmu dulu tidak pernah mewarisi kita dengan harta atau kekayaan, ia mewarisi kita dengan pendidikan.”

Kata-kata paman ini terbawa terus dimana pun saya berada. Benar pendidikan adalah sebuah investasi. Dengan pendidikan yang baik orang dapat mengembangkan diri. Untuk mencapai pendidikan ini kita memerlukan biaya. Karena sebuah investasi memang memerlukan modal.

Pengalaman kakek saya, ia membiayai anak-anaknya dengan cara bekerja keras. Butuh uang hari ini, kerja hari itu pula. Menjual komoditas seperti kakao dan kopra. Hal ini dapat dimaklumi pada jaman itu, apalagi di kampung, kami belum mengenal namanya asuransi. Jadi, kakek saya benar-benar bekerja keras untuk masa depan anak dan cucunya.

Adanya asuransi, paradigma kita tentang investasi masa depan pun berubah. Prinsip bekerja keras diubah menjadi kerja cerdas. Kerja cerdas yakni dengan cara menginvestasikan dana yang kita miliki pada lembaga keuangan yang bonafid. Salah satunya perusahaan asuransi. Jadi kita tidak perlu bekerja banting tulang, tetapi uanglah yang bekerja untuk kita. Dana kita diserahkan pada lembaga dan orang yang tepat.

Ternyata asuransi dapat memberikan kejutan yang tak terduga.  Saat kita membutuhkan uang dalam jumlah uang yang banyak, kita justeru bisa dapat dari asuransi seperti pengalaman penulis di atas. Saat kita sakit, biaya rumah sakit ditalangi dari asuransi. Saat kita membutuhkan biaya sekolah atau kuliah  anak, kita dapatkan uang dari investasi kita di asuransi. Menginvestasikan dana pendidikan di asuransi adalah cara yang paling smart dan bijak.

Asuransi pendidikan disebut smart karena melalui asuransi kita dapat membuat perencanaan keuangan yang terarah. Kita tidak terlibat dalam pengelolaan uang tersebut. Hal yang kita peroleh menikmati dana investasi kita dari perusahaan asuransi. Bukankah dengan cara demikian kita tidak dipusingkan dengan hal-hal teknis keuangan?

Asuransi pendidikan akan terbantu sewaktu-waktu kita membutuhkan biaya pendidikan untuk anak-anak. Seperti kita ketahui dari waktu ke waktu, biaya pendidikan terus menanjak. Satu semester, sebuah keluarga harus mengeluarkan juta rupiah untuk pendidikan anak-anaknya. Kadang mereka harus berhutang sana-sini. Dengan adanya asuransi, beban finansial orang tua terbantu. Paling tidak orang tua tidak lari ke sana kemari hanya untuk berhutang untuk biaya pendidikan anak.

Asuransi adalah sebuah investasi jangka panjang, pendidikan anak adalah investasi seumur hidup anak.  Maka seperti halnya dalam investasi bisnis, salah unsur penting yang mutlak dibutuhkan adalah modal. Modal besar tidak dikelola dengan baik-baik akan tidak berguna. Begitupun modal kecil tidak berarti tidak bisa menjadi besar. Besar atau kecil modal sangat ditentukan oleh manejemen keuangan kita.

Asuransi adalah sarana yang tepat untuk mengelola keuangan kita. Kita tidak mudah mengelola keuangan pribadi. Kita butuh pihak ketiga yang mengelolanya, yakni perusahaan asuransi. Banyak paket asuransi yang menawarkan untuk investasi pendidikan anak-anak. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi keluarga yang baru menikah atau keluarga yang memiliki anak-anak masih balita. Sejak dini mereka dapat mempersiapkan investasi masa depan anak-anaknya melalui asuransi.

Mengapa investasi biaya pendidikan melalui asuransi sejak dini? Ketika seseorang membentuk keluarga baru atau usia anak-anaknya masih kecil, beban keluarga masih kecil atau ringan. Kebutuhan keluarga belum sebanyak ketika anak-anak memasuki usia sekolah.  Kebutuhan antara anak yang satu dengan anak yang lain pun berbeda. Ini tergantung pada  strata pendidikan anak-anak.

Marilah berinvestasi untuk masa depan anak melalui asuransi. Masa depan anak ditentukan oleh pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik ditunjang oleh dukungan dana pendidikan yang baik. Asuransi adalah solusi tepat untuk mewujudkan masa depan anak. Masa depan anak-anak adalah masa depan bangsa. Masa depan bangsa yang cemerlang ditopang oleh kekuatan anak bangsa. *** (gbm)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun