"Modal besar tidak dikelola dengan baik-baik akantidak berguna. Begitupun modal kecil tidak berarti tidak bisa menjadi besar.Besar atau kecil modal sangat ditentukan oleh manejemen keuangan kita. "
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya mengenal asuransi pada tahun 2005. Pada waktu itu saya didatangi oleh seorang sepupu istri saya yang menawarkan produk asuransi. Ia adalah pegawai yang baru bekerja di perusahaan tersebut. Â Untuk memenuhi targetnya tahun itu, ia memerlukan satu anggota baru.
Karena perasaan iba dan pada dasarnya hendak mendukungnya, saya pun bergabung pada perusahaan asuransi tersebut. Setoran per bulan tidak terlalu besar. Saya bisa sisahkan dari gaji saya yang tidak seberapa pada waktu itu.
Waktu terus berlalu. Tanpa terasa usia polisi saya 8 tahun. Saya tidak pernah mengeluh dengan angsuran bulanan. Angsuran selalu  selalu lancar. Yang mengejutkan saya, saya sudah bisa mencarikan polis tersebut di saat saya dan istri membutuhkan uang dalam jumlah yang besar.
Pengalaman lain dalam kaitan dengan asuransi, medio 2013 saya berangkat studi di Australia. Seminggu saya di sana, saya membeli sebuah iphone di sebuah swalayan. Pada waktu itu saya tidak beli secara cash.Kalau di Indonesia disebut dengan istilah kredit, di Australia menyebutnya plan system. Setiap bulan saya mengansur AUD113 (dollar Australia). Paket plan system tersebut sudah termasuk asuransi.
Pada saat saya ditanya untuk menyertakan asuransi atau tidak, saya sedikit berat untuk menerima tawaran dari toko telepon tersebut. Pikiran saya sederhana saja, iphone yang saya beli ini akan baik-baik saja. Toh, kemudian saya menyepakatinya dengan paket asuransi. Berjaga-jaga saja.
Awal tahun 2014, saya berlibur di Kupang selama sebulan. Saat saya mau kembali ke Australia, iphone saya tiba-tiba mati total. Â Saya mampir di Roxy Jakarta untuk memperbaikinya. Petugas di counterhandphoneyang saya kunjungi sampaikan butuh waktu seminggu untuk memperbaikinya. Karena waktunya tidak memungkinkan, saya ambil kembali iphone saya.
Setiba di Towsnville, kota dimana tempat saya studi, saya kembali ke toko telepon seluler yang saya beli iphonetersebut. Saya menyampaikan masalahnya. Petugas mengambil iphonetersebut dan beberapa menit kemudian ia keluar dan menyampaikan bahwa iphonesaya benar-benar blank. Mereka menggantikannya dengan iphonebaru hari itu juga. Itu terjadi karena iphonesaya  sudah di-coveroleh asuransi.
Dua pengalaman di atas, satu pengalaman asuransi jiwa, satunya lagi, asuransi barang, membuktikan kepada saya, juga kepada anda, bahwa asuransi itu penting dan sangat bermanfaat. Mulanya, kita mungkin berat hati menerimawa tawaran produk asuransi, tetapi kita rasakan kemudian pada saat yang kita tidak duga.
Dua pengalaman ini cukup menjadi testimoni bahwa asuransi itu memiliki manfaat yang luar biasa. Tidak saja menjamin jiwa, kesehatan, atau barang. Asuransi juga menjadi jaminan pendidikan masa depan anak bangsa. Bagaimana kita mau membangun kekuatan anak bangsa jika kita tidak mempersiapkannya dari sekarang?