Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Balik Lambaian Tangan dan Senyum Jokowi

4 Agustus 2016   21:00 Diperbarui: 4 Agustus 2016   21:34 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lambaian tangan Jokowi mengingatkan saya akan kisah seorang biarawati, perawat dan pendiri Pusat Rehabilitasi Kusta-Cacat Cancar, Manggarai, NTT. Dia adalah Sr. Virgula SSpS. Wanita yang telah berusia sepuh dan kini menjalankan masa-masa paripurna tugas di Steyl, Belanda.

Ada kebiasaan positif dari biarawati humanis ini, yakni ia selalu melambaikan tangan kepada siapa saja dalam perjalanannya ke kampung-kampung guna mengobati pasien yang sakit lepra atau kusta. Biasanya ia tidur atau berdoa. Selebihnya ia selalu melambaikan tangan kepada orang yang dijumpai di jalan raya. Hal ini ia lakukan dari atas mobil.

Ia selalu mengatakan bahwa sebuah keharusan untuk melambaikan tangan atau say hello kepada orang lain. Siapapun dia. Dikenal ataupun tidak. Bisa saja lambaian tangan kita dapat membebaskan orang-orang yang dijumpai dari masalah yang dihadapi saat itu. Entah mereka balas atau tidak, hal itu  tidak menjadi soal, ia melakukannya sebagai rutinitas kalau ia sedang berpergian.

Saat  ditanya alasannya, ia hanya berkata, ”Kita perlu membagi kegembiraan kepada orang lain. Mungkin saat itu orang itu sedang ditimpah masalah, ia akan terhibur dengan lambaian tangan dan sapaan kita.”

Lambaian tangan dan senyum Jokowi adalah sebuah bentuk atau wujud sapaan. Bisa pula lambaian tangan dan senyum Jokowi wujud lain untuk berbagi kegembiraan dengan masyarakatnya. Yang pasti Jokowi telah memainkan peran sebagai komunikator yang ulung. *** (gbm)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun