Mengusirnya dari Yogyakarta bukanlah langkah bijak. Pengusiran hanya terjadi dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Itu pun para pejuang mengusir penjajah. Masa, setelah era kemerdekaan kita mengusir sesama anak bangsa dari tanahnya sendiri. FS itu siapa? Batak itu dimana? Warga Yogya itu siapa? Yogya itu dimana? Semuanya adalah kita (Indonesia). FS adalah kita. Kita yang kerap nyalip di antrian. Kita yang belum menjadikan antrian sebagai budaya. Bersatulah!***(gbm)
Any Netta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!