Mohon tunggu...
Taufiq Ariefianto
Taufiq Ariefianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Informatika SMA Negeri 3 Purwokerto

Penulis Juga Bagian Dari Netizen Dengan Nama Babeh Opiq 76 Dapatkan juga tulisan kami di https://babehopiq76.blogspot.com/ dan video dari kami di https://www.youtube.com/channel/UCFnbiRF9h_OQRSLsoMcyzVw serta medsos kami di https://instagram.com/taufiq.ariefianto?igshid=YmMyMTA2M2Y= dan https://www.facebook.com/taufiq.ariefianto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

GK P5: Wadah Kreativitas dan Inovasi Generasi Emas Indonesia

17 Desember 2024   11:45 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Penulis - ELTA (Sumber : Dok. Pribadi)

Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi momentum yang sangat dinantikan oleh siswa, guru, karyawan, orantu murid dan masyarakat. Acara ini adalah puncak dari rangkaian kegiatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang bertujuan untuk memperkuat karakter dan keterampilan abad 21 siswa melalui enam dimensi Profil Pelajar Pancasila: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong Royong; Mandiri; Bernalar Kritis; dan Kreatif.

Berikut adalah gambaran unik dan menarik dari gelar karya P5 dengan menghadirkan semua tema yang dapat menjadi inspirasi untuk berbagai sekolah di Indonesia.

Tema 1: Gaya Hidup Berkelanjutan

Pada tema ini, siswa dapat memamerkan inovasi ramah lingkungan seperti hidroponik, eco-bricks, dan produk daur ulang. Salah satu karya menarik adalah "Lampion Cantik dari Gelas Air Mineral Bekas" yang dibuat oleh siswa menggunakan limbah plastik bekas. Selain itu, ada juga simulasi pasar ramah lingkungan yang mengedukasi pengunjung untuk menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.

Tema 2: Kearifan Lokal

Di sudut budaya, siswa dapat menyuguhkan karya bertema kearifan lokal seperti pameran batik, tarian tradisional, dan masakan daerah. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah replika "Rumah Adat Nusantara" yang dibuat menggunakan bahan alami. Selain itu, ada pertunjukan drama singkat yang mengangkat legenda lokal sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa.

Tema 3: Bhinneka Tunggal Ika

Area ini dihiasi dengan keberagaman budaya Indonesia. Siswa mempersembahkan parade pakaian adat dari berbagai daerah serta mini festival kuliner nusantara. Acara ini menjadi ajang edukasi yang menyenangkan, di mana siswa sekaligus mengampanyekan pentingnya toleransi dan saling menghargai dalam keberagaman.

Tema 4: Suara Demokrasi

Untuk tema demokrasi, siswa menghadirkan simulasi pemilu, diskusi panel tentang kebebasan berpendapat, dan pameran poster kampanye kreatif. Salah satu yang menarik adalah "Kampung Demokrasi Mini" di mana pengunjung dapat merasakan proses demokrasi dalam skala kecil, seperti musyawarah menentukan program kampung.

Tema 5: Bangunlah Jiwa dan Raganya

Di area ini, pengunjung diajak untuk menjaga keseimbangan jiwa dan raga melalui berbagai aktivitas seperti senam kebugaran, yoga, serta pameran makanan sehat. Siswa juga memperkenalkan aplikasi sederhana yang mereka kembangkan untuk memantau kebugaran tubuh, yang diberi nama "FitPancasila".

Tema 6: Kewirausahaan

Tema ini menjadi primadona bagi para siswa yang ingin menampilkan jiwa wirausahanya. Ada bazar produk kreatif hasil karya siswa seperti kerajinan tangan, makanan inovatif, hingga aplikasi digital. Salah satu produk yang menarik perhatian adalah "Minuman Herbal Instan" dengan branding modern yang tetap mengangkat nilai tradisional.

Kolaborasi yang Menginspirasi

Uniknya, acara ini tidak hanya menampilkan karya siswa per tema, tetapi juga kolaborasi lintas tema. Misalnya, siswa mengemas produk kewirausahaan dengan mengusung nilai kearifan lokal dan prinsip gaya hidup berkelanjutan. Contohnya adalah produk "Pouch Etnik Ramah Lingkungan" yang memadukan desain khas Indonesia dengan bahan daur ulang.

Penghujung Acara: Parade Inspirasi dan Refleksi

Acara ditutup dengan parade karya yang diiringi musik tradisional dan modern. Setiap kelas berkesempatan mempresentasikan hasil projek mereka di hadapan para pengunjung, dilengkapi refleksi tentang nilai-nilai Pancasila yang telah mereka pelajari dan terapkan selama proses pembelajaran.

Makna dan Harapan

Gelar Karya P5 tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga ruang belajar nyata bagi siswa untuk mengembangkan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan melibatkan semua tema secara terpadu, acara ini menggambarkan bagaimana generasi muda Indonesia mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Gelar Karya P5 ini terus menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menciptakan generasi emas yang berakhlak mulia, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun