Lihat saja foto merahnya cumi bakar. Pasti langsung ngiler. Apalagi saat itu disediakan sambal bumbu yang pas. Belum lagi makannya di saung pinggir laut alias Pantai Tanjung Pura.
Ibu penjualnya ini, ternyata pernah tinggal di Jakarta, di daerah Pasar Gombrong Cipinang. Ia memboyong keluarganya untuk kembali ke tanah kelahirannya untuk melangsungkan hidup mereka dengan berjualan ikan bakar di tepi pantai. Alasan lain adalah mereka tidak mau menyia-nyiakan hasil laut dan peluang usaha di pantai yang belum kotor ini. Memang, sekarang ini, wisatawan sudah mulai mencari lokasi-lokasi wisata baru. Jika mencari wisata pantai, wisatawan lebih memilih pantai yang bersih.
Kembali ke soal cumi bakarnya. Rasa yang pas di lidah, serta suasana pantai yang pas, membuat saya dan tim 3 #JejakParaRiser  sangat menikmati santapan hasil laut. Saya dan Pak Maskyur makan 2 cumi bakar.
[caption id="attachment_391934" align="aligncenter" width="480" caption="Ibu Pemilik Warung Talita, yang tidak hanya ramah, tapi menjual murah makanan enaknya"]
Seandainya cumi bakar Warung Talita ini tidak jauh dari Jakarta, atau berada di Jakarta, pasti saya sering berkunjung ke warung tersebut, karena memang rasanya yang enak, sangatlah susah untuk dilupakan.
Oh ya, ternyata makan di sini, tidaklah mahal. Hitung-hitung, kemarin kami berempat makan enak ini hanya menghabiskan Rp 170.000,-. Satu cumi besarnya dihargai Rp 20.000,- termasuk biaya pembakarannya yang menggunakan sabut kelapa. Ikan ayam-ayamannya seharga Rp 30.000,-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H