[caption id="attachment_391927" align="aligncenter" width="480" caption="Cumi bakar yang maknyussss. Susah dilupakan rasa enaknya."][/caption]
Pengen ngerasain Cumi Bakar yang maknyussss? Berkunjunglah ke Pantai Tanjung Pura, Desa Ujung Gebang, Pamanukan - Indramayu. Rasanyaa, ampuun deh, uenak bangeeet. Saya aja baru sekali gigit, langsung minta tambah dibakarkan lagi 1 cumi.
[caption id="attachment_391928" align="aligncenter" width="480" caption="Cumi dan ikan yang dibakar di Warung Talita, Pantai Tanjung Pura, Indramayu"]
[caption id="attachment_391929" align="aligncenter" width="320" caption="Yang bakar cumi ini, pernah lama tinggal di Cipinang"]
Jadi, kemarin tanggal 19 Januari 2015, Riser Tim 3 #JejakParaRiser dengan Datsun Panca Go+. mencoba berwisata kuliner daerah pantai. Malam sebelum berangkat #KompasianaBlogTrip, seya juga sudah menjelajah internet untuk mencari tempat makan seafood yang enak. Salah satu pilihannya adalah makanan laut di sekitar Pantura. Setelah berembuk dengan anggota tim, kami memutuskan untuk berwisata kuliner hasil laut yang fresh, segar, yang baru datang dari laut.
[caption id="attachment_391930" align="aligncenter" width="320" caption="Ibu Pemilik Warung Talita sedang menghidangkan cumi bakarnya yang maknyuuuussss"]
Saat berkunjung ke pelelangan ikan, kami bertanya tempat makan ikan bakar terdekat. Pak Sule, pengelola pelelangan ikan menunjukkan warung Talita, di sebelah pelelangan ikan. Dan langsung saja kami bergegas ke warung tersebut.
Setelah melihat hewan laut yang ada di warung tersebut, kami memutuskan untuk memilih cumi dan ikan ayam-ayaman sebagai makan sore kami. Cuminya besar-besar. Sekilo Rp 80.000 dengan 4 cumi besar. Kalau memilih cumi yang kecil, bisa lebih banyak. Warung ini bernama Warung Talita, dengan menggunakan nama anak pemilik warung sebagai nama warungnya.
[caption id="attachment_391932" align="aligncenter" width="298" caption="Sambal dan cumi bakar, padanan yang pas"]
Kami meminta untuk dibakar, baik cumi dan ikan ayam-ayaman-nya. Saat dibakar sih tidak terlihat rasa enaknya. Namun setelah dihidangkan, dan baru mencoba satu gigitan cumi bakarnya, lidah saya langsung berteriak, Maknyuuuuuusss. Pesen satu lagiii." Padahal, cumi besarnya belum tentu habis. Tapi ya begitulah wisata kuliner, harus memanjakan indra perasa lidah, jadi tidak menyia-nyiakan dengan hanya melahap 1 cumi besar, tapi sekaligus dua cumi.
[caption id="attachment_391933" align="aligncenter" width="420" caption="Ikan ayam-ayaman yang tak kalah maknyuusss"]
Lihat saja foto merahnya cumi bakar. Pasti langsung ngiler. Apalagi saat itu disediakan sambal bumbu yang pas. Belum lagi makannya di saung pinggir laut alias Pantai Tanjung Pura.
Ibu penjualnya ini, ternyata pernah tinggal di Jakarta, di daerah Pasar Gombrong Cipinang. Ia memboyong keluarganya untuk kembali ke tanah kelahirannya untuk melangsungkan hidup mereka dengan berjualan ikan bakar di tepi pantai. Alasan lain adalah mereka tidak mau menyia-nyiakan hasil laut dan peluang usaha di pantai yang belum kotor ini. Memang, sekarang ini, wisatawan sudah mulai mencari lokasi-lokasi wisata baru. Jika mencari wisata pantai, wisatawan lebih memilih pantai yang bersih.
Kembali ke soal cumi bakarnya. Rasa yang pas di lidah, serta suasana pantai yang pas, membuat saya dan tim 3 #JejakParaRiser  sangat menikmati santapan hasil laut. Saya dan Pak Maskyur makan 2 cumi bakar.
[caption id="attachment_391934" align="aligncenter" width="480" caption="Ibu Pemilik Warung Talita, yang tidak hanya ramah, tapi menjual murah makanan enaknya"]
Seandainya cumi bakar Warung Talita ini tidak jauh dari Jakarta, atau berada di Jakarta, pasti saya sering berkunjung ke warung tersebut, karena memang rasanya yang enak, sangatlah susah untuk dilupakan.
Oh ya, ternyata makan di sini, tidaklah mahal. Hitung-hitung, kemarin kami berempat makan enak ini hanya menghabiskan Rp 170.000,-. Satu cumi besarnya dihargai Rp 20.000,- termasuk biaya pembakarannya yang menggunakan sabut kelapa. Ikan ayam-ayamannya seharga Rp 30.000,-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H