Dear kompasianer..
Sekedar berbagi informasi.
Sebagai persiapan keberangkatan ke Amerika Serikat, terkait dengan "Golden Ticket Winner: Obama Kami Datang" yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan RCTi sebagai media partner, maka, saya sebagai salah satu yang alhamdulillah diberi kesempatan untuk berangkat, melakukan beberapa hal yang terkait dengan keberangkatan tersebut.
Yang paling pertama adalah urus visa. Karena passport sudah punya.
Mengurus visa ke USA, ternyata agak beda; karena dilakukan online di website Kedubes AS. Pilih katagori non imigrant. Dan anda akan mengikuti tahap demi tahap sebagai syarat pengajuan visa online. Isian ini harus mengirim data yang jujur, karena akan dikonfirmasi ketika melakukan interview. Tentu saja, jadwal kegiatan di AS nantinya, harus sudah fix, termasuk kontak person hingga lokasi tempat tinggal sementara selama di US.
Ngisi aplikasi online visa USA, gampang-gampang susah. Saya sendiri sering gagal, ketika kirim foto ukuran 5x5; karena persyaratan fotonya sudah ada di website tersebut. Biasanya difoto 4x6, kini ukuran 5x5.
Untuk urusan foto-foto ini, saya awalnya akal-akalan saja. Nge-crop foto yang sudah ada.. dipilih yang paling oke lah. Dan ternyata, gagal total, karena memang tidak memenuhi standar foto visa. Saya pun cari-cari studio foto yang bisa bikin foto sesuai kebutuhan visa USA. Ada yang 'sok bisa', difoto dan saya kirim kembali via website. Ternyata gagal lagi. Ketipu saya.
Akhirnya, saya tanya kawan di US Embassy. Rupanya, ada studio foto khusus yang memang bisa bikin foto untuk visa negara-negara tertentu. Adanya di Jl. Sabang, Jakpus. Saya pun kesana, difoto dan malamnya langsung kirim. Sukses!
Di aplikasi online visa ini, pastikan kita mencetak lembar konfirmasi setelah semua aplikasi terisi. Karena lembar konfirmasi itulah yang akan menjadi bukti pengajuan visa.
Oke... Aplikasi visa online sudah selesai, kini berlanjut ke pembayaran biaya visa.
US Embassy menunjuk Standard Chartered Bank dan Bank Permata untuk pembayaran biaya visa. Saya kesana dan membayar $140, tapi harus dibayar rupiah, sejumlah Rp. 1.400.000. Pastikan kita menerima 2 lembar rangkap 2, bukti transfer ke US Embassy dan receipt dari Bank yang bersangkutan. Lembar putih untuk bank, merah untuk kita dan hijau untuk US Embassy.
Setelah itu, tinggal menunggu jadwal interview visa di US Embassy.
Datang sesuai jadwal interview. Karena jadwal saya dilakukan di bulan puasa, dan saya pikir interview dilakukan face to face; ngeri juga ntar bau mulut minyak kesturi ini bikin gagal interview. Saya pun gosok gigi lebih lama dari biasanya. hehehe.
Masuk ke US Embassy, nunjukkin lembar konfirmasi dan langsung menuju ruang interview. Oh ya, semua HP, kamera, laptop harus dititip di dekat pintu masuk dalam. Tas sih bisa dibawa ke dalam. Jadi, kalau bisa jangan bawa macem-macem.
Masuk ke ruang interview, siap-siapkan semua persyaratan untuk interview: lembar konfirmasi aplikasi visa online dan bukti pembayaran biaya visa. Ketika saya akan interview, saya juga menyertakan KTP, KK dan Surat Keterangan Kerja (katanya suka ditanya, "nanti mau cari kerja ngga di Amerika...?").
Di ruang interview ini, kecil, tapi lumayan nyaman. Dan beberapa orang sedang menunggu untuk dipanggil. Panggilan pertama untuk menyerahkan berkas lembar konfirmasi aplikasi dan bukti transfer biaya visa. Ada yang berpikir bisa membayar di lokasi. Sangat tidak direkomendasi. Apalagi kalau ketinggalan bukti transfer, otomotasi harus diambil dulu atau malah jadinya bayar double.
Seperti ketika saya akan interview. Ada seorang wanita yang belum bayar biaya visa, akhirnya bayar di lokasi. Tidak punya uang rupiah yang cukup, karena harus bayar biaya visa pake rupiah. Saya yang baru ambil uang di bank, langsung menawarkan jasa. Kekurangan uang Rp 800.000 dia tukar dengan $100. Lumayan, untung hampir Rp 100.000; berasa jadi tukang tuker uang lebaran di terminal bis deh. Kemudian wanita itu datang lagi dan ingin menukar uang dollarnya lagi. Kali ini $50; dan dia langsung tembak "tuker dengan Rp 500.000 ya..?" mungkin baru sadar, kalau tadi dia rugi. Ya, tidak apa-apa membantu sekaligus dapat lebihannya. Repot juga kalau dia harus keluar dan menukarkan uang di money changer atau ambil uang di ATM. Biar nolong asal untung. Lumayan.
Menunggu tak terlalu lama, saya dipanggil ke loket 3; kali ini untuk diambil sidik jarinya. Empat sidik jari kanan dan kiri, plus 1 sidik jari jempol kanan dan kiri.
Berikutnya, interview visa di loket 8. Tak lama menunggu, langsung dipanggil. Saya masih inget bau mulut minyak kesturi di bulan puasa. Dan ternyata interviewnya dilakukan dengan hijab sebuah kaca. Aman...
Masih inget wanti-wanti dari teman saya, tentang interview yang akan dilakukan. Agak ribet juga. Tapi, karena saya ikut program sebagai pemenang kontes yang diadakan oleh US Embassy dan RCTI, akhirnya interview itu pun lancari dilakukan. Sebentar banget.
Cuma ditanya (dalam bahasa Inggris):
- Q: "Sudah ada sponsornya ya?" A; "Ya"
- Q: "Berapa orang perginya?" A: "Tiga"
- Q: "Punya saudara ngga di USA?" A: "Tidak"
- Q: "Kenapa ikut lomba Golden Ticket?" A: "Karena pernah mimpi mau ke Amerika"
- "Oke.. tunggu sebentar ya..."
Petugas loket 8 itu pun ke belakang. Kembali lagi membawa kertas kecil ukuran kartu nama yang berisi jadwal pengambilan visa. Dalam kartu yang saya terima, saya akan mengambil visa hari Rabu, 1 September 2010, jam 14.15 - 15.15. Tepat.
Bereslah urusan visa ini. Dan semoga besok bisa mengambil pasport serta visa yang sudah selesai.
Kini saya sedang membacar schedule selama trip di USA. Lumayan padat dan sangat menarik. 14 hari berkunjung ke 4 kota: Washington DC, Honolulu, Seattle dan Chicago.
Semoga diberi kesehatan dan kegembiraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H