Jika SBY ingin menunggu karier Agung di militer bisa sukses, lalu menjadi mentri/pejabat negara dan politikus, pasti butuh waktu lama, dan bisa-bisa SBY keburu dijemput malaikat maut, Agus belon nyampe ke harapan sang ayah tercinta, terutama untuk “mengamankan posisi Ketum Demokrat 2020” agar tidak jatuh ke penjilat-penjilat SBY alias loyalis gadungan, maka moment Pilkada DKI yang level gengsinya dibawah Pilpres, Agus Harimurti harus HIJRAH DARI MILITER KE POLITIK, itu dalam benak pak SBY.
Pak SBY paham bahwa kemampuan Agus dalam dunia politik dan pemerintahan maseh diragukan oleh masyarakat, politisi, terutama kalangan akademisi, namun bukan soal dan bukan tujuan utama SBY, dalam mempertahankan Trah SBY dalam Partai Demokrat dan panggung politik,
apalagi dalam dunia politik banyak saingan SBY yang merupakan “teman tapi lawan” dari dunia militer seperti Prabowo, Opung Luhut Binsar dll, maka Agus dijadikan “peluncur pertama”, setelah Ibas Yudhoyono gagal menjadi penerus karier politik SBY di pemerintahan.
Moment Pilkada DKI 2017, SBY harus “all out” mengangkat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi birokrat dan politikus ulung lewat jalur Cagub DKI 2017,
Kalah menang dalam Pilkada DKI 2017, bukan hal utama bagi SBY. Apalagi jika Agus Yudhoyono dapat memenangkan perlehatan Pilkada DKI 2017 merupakan langkah awal yang bagus untuk mempertahankan Trah Cikeas dalam panggung politik dan pemerintahan masa mendatang.
Tujuan utama SBY tahun 2020, Agus Harimurti Yudhoyono adalah Ketua Umum Partai Demokrat demi kelangsungan Trah Cikeas dalam panggung politik, dan langkah awal bagi Agus Harimurti Yudhoyono menuju dunia politik, birokrat kemudian Presiden RI.
Tenkyu ☺
Salam,
Babang Keren
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H