Bertemu dengan Saraswati cepat akrab , sebab ia tidak pelit didalam bicara . Pembicaraan langsung nyambung dengan logat jawa, bahkan ia sering menggunakan bahasa Jawa walaupun yang diajak bicara bukan orang Jawa . Itulah Saraswati , Kepala RRI Surakarta yang sudah memiliki jam terbang lama sebagai pimpinan LPP RRI . Sebagai seorang reporter ia termasuk memiliki pengalaman cukup lama . Sejumlah pendidikan dan pelatihan profesi telah diikutinya termasuk pelatihan Reportase III tahun 1991 yang sangat dikenal sebagai suatu pelatihan untuk mencetak jurnalis RRI oleh Sub Dit Pemberitaan waktu itu.Hampir semua peserta Diklat Reportase III yang dijuluki " Kopasus RRI " itu mencapai karier sebagai Kepsta . Saraswati berhasil sebagai ranking dua pelatihan itu dan berpengaruh sampai ia menjadi Kepala RRI . Ia memulai karier sebagai karyawan RRI di Yogyakarta , lalu mendapat promosi sebagai Kepala Bidang di Semarang . Saraswati juga pernah sebagai Kepala RRI Cirebon dan Kepala RRI Surakarta . Di RRI Surakarta Saraswati bersama ratusan Karyawan sehingga ia harus piawai menerapkan manajemen kepegawaian dengan baik agar setiap karyawan bisa melaksanakan tugas secara effektif . Jumlah Karyawan yang mencapai hampir 400 orang di Surakarta merupakan pengalaman menarik tersendiri bagi Saraswati , sebab memerlukan seni bagaimana meningkatkan kesejahteraan ratusan orang . Misalnya bagaimana ia menyiapkan bantuan transport tahunan yang diberikan menjelang hari raya idul Fitri . Bagi Kepala RRI yang satu ini kegiatan gelar budaya menjadi kebiasaan yang rutin sebab RRI Surakarta memiliki tenaga kesenian yang cukup banyak .
Yupita Tri Rejeki , Krisma Rini dan Rasiyah .
Tiga wanita ini juga adalah Kepala RRIÂ . Yupita mendapat tugas sebagai Kepala RRI Palangkaraya . Ia tidak mengira jika mendapat tugas di Palangkaraya
Sedangkan Krisma Rini dipercaya menjadi Pimpinan RRI Tarakan suatu Stasiun RRI yang berdekatan dengan daerah perbatasan . Di Tarakan sebagai tempat berkumpulnya para pionir RRI yang ditempatkan di Stasiun Produksi SP RRI di Perbatasan , untuk membahas evaluasi SP RRI . Dari pertemuan Tarakan muncul hasil evaluasi SP yang cukup mengejutkan bahwa Pembangunan SP RRI di Perbatasan belum sesuai harapan bahkan terkesan tergesa-gesa . Infosketsa pernah menghubungi Krisma Rini melalui sms untuk melakukan konfirmasi tentang SP RRI Malinau bulan Maret lalu . Ia tidak sulit dihubungi dan orangnya terbuka , berbicara apa adanya . ( Infosketsa, dari berbagai sumber ) .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H