Ketika seseorang kecanduan judi, prioritas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga bisa terabaikan. Pengeluaran yang menjadi besar dan tidak terkendali dapat menghancurkan kepercayaan terhadap pasangan sehingga berujung pada  konflik dan perselisihan dalam keluarga. Tidak menutup kemungkinan juga pasangan tersebut tidak bisa lagi menoleransi aktivitas negatif tersebut dan berakhir dengan perceraian.
3.Dampak psikologis pada anak Anak-anak
dalam keluarga yang terlibat dalam Maysir mungkin  merasa tidak aman atau cemas karena ketidakamanan keluarganya dan mungkin  mengalami stres emosional.  Mereka juga mungkin menjadi korban pelecehan verbal atau fisik akibat perjudian orang tua mereka.
2)Pengaruh Meysir terhadap hubungan sosial
Maysir tidak hanya merusak hubungan kekeluargaan, namun juga berdampak negatif terhadap hubungan sosial individu. Â Maysir berikut ini dapat mempengaruhi interaksi sosial:
1.Stigma sosial
Seseorang yang kecanduan judi menimbulkan opini negatif dari orang-orang disekitarnya. Stigma ini dapat membuat pemain merasa dikucilkan, ditolak, tidak dianggap, sehingga  lebih memilih mengasingkan diri dan mengurangi interaksi dengan lingkungan sosial. Bisa jadi isolasi diri ini  memperburuk psikologi dan membuat individu  semakin terjebak  dalam permainan.
2.Dampak negatif terhadap lingkungan Orang yang kecanduan Maysir terkadang berusaha meyakinkan orang lain, terutama teman atau saudara, untuk ikut serta. Hal ini dapat mengarah pada lingkungan sosial yang berbahaya di mana orang mempengaruhi orang lain untuk melakukan kebiasaan negatif yang sama. Lingkaran pertemanan yang seharusnya suportif dan konstruktif bisa  berubah menjadi jaringan destruktif yang  merugikan orang lain.
3)Upaya pencegahan dan solusi Untuk mengatasi dampak negatif Maysir, baik dalam keluarga maupun dalam hubungan sosial, diperlukan upaya pencegahan dan penyelesaian yang melibatkan berbagai pihak, seperti keluarga, masyarakat, dan lembaga keagamaan. Â Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1.Pendidikan dan konseling
Penting bagi masyarakat untuk mendapatkan  edukasi yang berbeda tentang bahaya jagung dan dampaknya, tidak hanya secara finansial, tetapi juga  sosial dan psikologis.  Penyuluhan yang diselenggarakan oleh tokoh agama, lembaga sosial atau pemerintah dapat membantu mencegah individu  terlibat dalam perjudian.