Mohon tunggu...
Rida Amela Azzahra
Rida Amela Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Tujuh Kata di Balik Perubahan Sila Pertama Pancasila

10 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Kisah “tujuh kata” di balik perubahan sila pertama Pancasila merupakan contoh konkret dari antusiasme dalam kesepakatan, penyelesaian bersama dan toleransi yang wajib dipertahankan sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan turut menyuarakan nilai persatuan di tengah keberagaman bangsa, Pancasila sukses berperan sebagai Ideologi yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tidak peduli apa agama yang dianut, suku yang disandang dan budaya yang wariskan.

Daftar Pustaka

Aisyah, Novia. “Kenapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha Esa? Ini Jawabannya.” detikEdu, 10 Agustus 2022, www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227624/kenapa-butir-pertama-piagam-jakarta-diganti-ketuhanan-yang-maha-esa-ini-jawabannya.

Nikita Rosa. “7 Kata yang Hilang dari Piagam Jakarta, Apa Saja?” detikEdu, 30 Oktober 2022, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6376810/7-kata-yang-hilang-dari-piagam-jakarta-apa-saja.

Syarif, Mujar Ibnu. Spirit Piagam Jakarta Dalam Undang-Undang Dasar 1945. 2016.

Sejarah Alasan Perubahan Sila Kesatu Rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta. Kumparan, 9 September 2023, https://m.kumparan.com/berita-terkini/sejarah-alasan-perubahan-sila-kesatu-rumusan-dasar-negara-dalam-piagam-jakarta-219fMMdjmhI.

Wawan S. “Galau Ki Bagus Hadikusumo di Balik Penghapusan 7 Kata dalam Piagam Jakarta.” detikJateng, 1 Juni 2022, https://www.detik.com/jateng/berita/d-6105773/galau-ki-bagus-hadikusumo-di-balik-penghapusan-7-kata-dalam-piagam-jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun