Mohon tunggu...
Azzam El Zahidin
Azzam El Zahidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Darussalam Gontor

Professional blog writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Penyebab Perang Rusia-Ukraina? Kenali Menggunakan Alat Analisa Pohon Konflik

2 Maret 2023   21:12 Diperbarui: 4 Maret 2023   09:32 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemutusan hubungan perdagangan antara Barat dan Rusia merupakan perkembangan yang signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia. Dengan menggunakan sanksi untuk menargetkan sistem perbankan Rusia, perusahaan yang dikendalikan negara, dan oligarki yang kuat, Barat telah mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka tidak akan mentolerir agresi dan akan mengambil tindakan cepat dan tegas. Dampak dari sanksi ini sangat besar, dengan perusahaan energi memutuskan hubungan korporasi dan merek menolak untuk mengekspor barang konsumsi mereka. Tindakan terkoordinasi ini telah secara efektif mengisolasi Rusia dari ekonomi global dan dimaksudkan untuk memaksa Rusia mengubah pendiriannya terhadap Ukraina. Tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menunjukkan kekuatan kerjasama internasional dan merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah dapat bekerja sama untuk mengatasi konflik global.

Kesimpulan

Konflik antara Ukraina dengan Rusia memang mempunyai sejarah yang sangat panjang, dari aspek historis memang Rusia dan Ukraina dulunya merupakan satu bangsa yang sama. Namun, seiring berjalannya waktu. Rakyat Ukraina mempunyai ideologi dan tendensi yang berbeda daripada Rusia. Ukraina menganggap bahwa identitas mereka adalah rakyat Eropa, bukan Rusia. Nampak Ketika pada 2013 mereka ingin bergabung dengan NATO.  Namun, Vladimir Putin, presiden rusia menganggap bahwa eksistensi Ukraina yang cenderung akan bergabung ke NATO merupakan ancaman keamanan atau Security Threat yang nyata. Gambaran akan apa yang akan terjadi apabila Ukraina ingin bergabung dengan NATO sangatlah menyeramkan. Karena apabila Ukraina bergabung dengan NATO, maka Barat bisa dengan mudahnya menempatkan berbagai macam persebjataan militer, artileri, maupun pasukan dan yang lainnya atas dasar 'latihan militer bersama' atau alasan lainnya. Maka, sebelum Ukraina bergabung dengan NATO, Rusia memperkuat pengaruhnya ke Ukraina agar tidak bergabung ke NATO. Dimulai dari pihak Rusia mempengaruhi pemerintah Ukraina agar memperkuat kerjasamanya dengan Rusia. Namun sayang, usahanya sedikit terganggu dengan meledaknya protes besar-besaran karena Ukraina tida jadi bergabung dengan NATO.

Maka, dengan alasan mempunyai sejarah dan etnik yang sama, Rusia menganeksasi Krimea, wilayah semenanjung Ukraina pada 2014 silam. Dan mendapat wilayah Donents dan Luansk dari kelompok separatis Ukraina. Selama 8 tahun mereka berusaha menggenggam kekuatan Ukraina agar tidak mampu lagi bergabung dengan NATO.  Namun, pada Februari 2022, Rusia mulai kehilangan suaranya di Ukraina, maka mereka mulai menginvasi Ukraina. Yang pada awalnya hanya mengerahkan pasukan di wilayah perbatasan dengan alasan keamanan, namun pada akhirnya menginvasi secara besar-besaran pada Maret 2022 silam.

Tentu saja hal ini menimbulkan berbagai respon dan kecaman dari berbagai pihak, banyak korban yang jatuh dari konflik ini. Ribuan penduduk Ukraina menjadi pengungsi perang ke negara-negara tetangga yang membuka perbatasan demi pengungsi-pengungsi

Nah, Sudah paham kan sahabat kompasiana akan alasan mengapa konflik ini terjadi? memang sekilas nampak bahwa Rusia dengan sewenang-wenang menyerang wilayah negara Ukraina. Akan tetapi, bila ditinjau dari sisi Rusia maka sebenarnya ditemukan alasan logis yang mendasari semua. Bisa dikatan tindakan agresi ini merupakan upaya Vladimir Putin mempertahnkan keutuhan kedaulatan negaranya.

Bukan berarti perang dibenarkan, karena sejatinya tidak ada pemenang dalam peperangan. yang ada hanyalah kehancuran, kesedihan, dan sebagainya. Maka, mari kita doakan dan support sahabat kita di Ukraina! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun