Mohon tunggu...
Azzam El Zahidin
Azzam El Zahidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Darussalam Gontor

Professional blog writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Penyebab Perang Rusia-Ukraina? Kenali Menggunakan Alat Analisa Pohon Konflik

2 Maret 2023   21:12 Diperbarui: 4 Maret 2023   09:32 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: YouTube - Vox

Penggunaan pohon konflik dapat membantu untuk lebih memahami kompleksitas konflik Rusia-Ukraina dan untuk mengidentifikasi bidang-bidang di mana intervensi mungkin paling efektif. Dengan memecah konflik menjadi bagian-bagian komponennya, pohon tersebut dapat membantu mengungkap masalah dan dinamika mendasar yang mendorong konflik, serta titik pengaruh potensial untuk penyelesaian konflik. Hal ini dapat menginformasikan pengembangan intervensi yang lebih terarah dan efektif yang mengatasi akar penyebab konflik daripada hanya gejala permukaannya.

 Berikut akan kami tampilkan Ilustrasi pohon konflik dalam konflik Rusia-Ukraina

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Batang Pohon

Batang pohon pada gambar diatas mempresentasikan isu konflik itu sendiri, yaitu konflik Rusia-Ukraina

Akar pohon

Pada gambar diatas mempresentasikan penyebab/asal mula konflik. Terdiri dari beberapa factor, yaitu:

Faktor Sejarah

Putin sejak awal mengklaim bahwa Ukraina dan Rusia adalah satu bangsa, Nampak dari pidatonya pada Maret 2014. Faktanya, pada abad 18-19, Ukraina merupakan bagian dari kerajaan Rusia. Lalu pada 1917, pasukan revolusi Rusia berhasil meruntuhkan kerajaan ini. 1917-1927 merupakan tahun Ukraina berjuang mendapatkan kemerdekaannya. Setelah akhirnya berhasil merdeka, dalam waktu yang singkat Uni Soviet merebut Kembali Kawasan ini dan menjadikan Ukraina bagian dari Uni Soviet.

Setelah Uni Soviet runtuh, Wilayahnya terpecah menjadi 15 negara bagian, seperti Estovia, Latvia, Lithuania, Belarus, Ukraina, Polandia, Georgia dan wilayah-wilayah lainnya. Berdasarkan sejarah inilah, Putin mengklaim bahwa beberapa bagian dari Ukraina merupakan bagian dari Rusia, karena memang wilayah mereka berbatasan langsung. Pada akhirnya, Maret 2014 terjadilah aneksasi yang dilakukan Rusia kepada semenanjung Krimea. 

Selain itu, Putin mengklaim bahwa Krimea merupakan bagian dari Rusia karena mayoritas etnik di Krimea merupakan etnik Rusia. Selain aneksasi di Krimea. Pasukan separatis pro-Rusia juga 'memerdekakan' wilayah Donetsk and Luhansk, Bagian Timur Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia. Sejak saat itulah konflik yang terjadi meningkat dan menimbulkan korban jiwa ribuan orang, sebelum akhirnya dapat diredam sementara oleh perjanjian Minsk.pada 2015.

Faktor Ideologi

Sumber Gambar: YouTube - Vox
Sumber Gambar: YouTube - Vox
Kembali Sedikit kepada sejarah masa lalu, sebelum keruntuhan Uni Soviet, mereka memperluas pengaruh ideologi pemerintahan komunis terhadap wilayah yang ditandai merah seperti gambar diatas. Sementara negara Barat mempunyai pengaruh ideologi pemerintahan liberal dengan system ekonomi kapitalisme pada wilayah yang ditandai hijau. Perbedaan ideologi yang sangat bertolak belakang inilah yang membuat garis gradien semu yang menggambarkan batas pengaruh ideologi satu sama lain.

Sumber Gambar: YouTube - Vox
Sumber Gambar: YouTube - Vox
Karena mempunyai ideologi yang sama, negara-negara yang ditandai dengan warna hijau ini, Bersama dengan Kanada dan Amerika Serikat sepakat untuk membentuk aliansi militer antarpemerintah NATO (North Atlantic Treaty Organization) pada 1949. Dan mereka sepakat untuk saling melindungi satu sama lain dari berbagai macam serangan, seperti invasi dan yang lainnya.

Sumber Gambar: YouTube - Vox
Sumber Gambar: YouTube - Vox
Sementara itu, Uni Soviet Bersama dengan negara-negara yang ditandai oleh warna merah menyetujui Pakta Warsawa, Pakta warsawa adalah adalah perjanjian pertahanan kolektif yang ditandatangani di Warsawa, Polandia, pada Mei 1955, selama Perang Dingin. Pakta warsawa merupakan respons Uni Soviet dari terbentuknya NATO. Uni Soviet tak ingin kehilangan pengaruh ideologinya, maka Pakta warsawa dibentuk sebagai bentuk dari Balance of Power.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun