Mohon tunggu...
Azzam Devinrazaki
Azzam Devinrazaki Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

MTsN PADANG PANJANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Menyesal Tidak Shalat Subuh Berjama'ah, Bunda!

27 Desember 2023   18:58 Diperbarui: 27 Desember 2023   19:01 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh Azzam Devin Razaki

Kami memanggilnya Zico. Seorang remaja yang tinggal di penjara suci atau biasa dikenal orang "asrama".

Panjul, Edo dan Roni merupakan nama yang selalu menemaninya baik dikala sedih maupun senang.

Dia memiliki rambut yang sangat panjang. Saking panjang rambutnya, Dia selalu menjadi buronan atau incaran Bang Cepe, satpam sekolahnya.

"Oi Zico, besok ada colak massal!. Teriak Panjul kepada Zico yang sedang mandi.

Setelah mandi, Zico pun langsung menemui Panjul ke kamar.

"yang bener njul?! Masa ada colak lagi sih, perasaan baru Senin kemarin diperiksa". Dia memastikan informasi dari Panjul.

"Kata bang Cepe sih tadi, besok ada colak massal pakai mesin pangkas". Jawab Panjul kepada Zico.

Keesokan harinya, Zico mencari cara agar tidak masuk sekolah, karena ia takut rambutnya dicolak habis-habisan oleh bang Cepe.

"Gimana caranya nih Do biar gua gak kenak colak massal". Tanya Zico. "Gampang itu mah, tinggal diving aja, jawab Edo. "Gua coba aja dulu ya, siapa tahu berhasil", balas Zico.

Pada waktu subuh, keesokan harinya...
"Waktu tinggal 5 menit lagi, bagi yang tidak ke mushalla tahu saja akibatnya", ucap pak Giant menggunakan mic.
"Ron! Diving kita Ron", mengajak Roni untuk tidak ke mushalla.
"Ayolah, aku lagi pengen turu". Balas Roni lalu mereka berdua terkapar di atas kasur. Setelah semua orang pergi ke mushalla, pak Giant memeriksa siapa saja yang tidak pergi ke mushalla.

Pak Giant menemukan Zico dan Roni sedang berbaring di atas kasur.

"Zico!!, Roni!!", Bentaknya
"Kenapa kalian tidak pergi ke mushalla?!", Tanya pak Giant dengan nada tinggi.

"Saya sakit perut pak", jawab Zico "udah tiga kali BAB tadi pak", memastikan argumennya.

Kalau saya "Saya mual-mual pak", jawab Roni dengan ekspresi yang menyakinkan.

"Nggak ada alasan bang, bapak beri 1 menit untuk ganti baju". Ucapan pak Giant.

Setelah shalat subuh semua siswa asrama kembali ke asrama menyiapkan buku mata pelajaran dan mengganti baju menjadi baju sekolah.

"Kenapa kita gagal diving tadi ya Ron?". Tanya Zico.
"Mungkin kita tadi kurang menambah kata-kata untuk lebih menyakinkan" jawab Roni.

Ketika di sekolah pada jam istirahat Zico, Panjul, Edo, dan Roni sedang berkumpul di kantin. Mereka mencari cara agar tidak kenak colak massal.

"Panjul, Edo, Roni, kita harus cari cara agar tidak kena colak" ucap Zico.

Tak lama kemudian mereka mendengar bunyi bel pemberitahuan.
"Tring...Tring...Tring"
"Diberitahukan kepada semua siswa, bahwa pada hari ini kita tidak jadi melaksanakan colak massal. Untuk itu diharapkan kepada semua siswa untuk merapikan rambutnya." Ucap guru di ruang piket.

"Mantap!!" Teriak Zico dengan ekspresi senang
"Gitu dong, jangan sekarang colaknya". Ucap Roni.

Setelah pulang sekolah, Zico dipanggil oleh bang Cepe ke kantor satpam.

Tak lama kemudian Zico pun sampai di kantor satpam.
"Ada apa bang?, tanya Zico .
"Abang dapat laporan dari guru" katanya rambut kamu masih panjang. Coba abang lihat", sampil membuka peci Zico .
"Emmh... Oh ini masih panjang ni abang rapikan ya!" Ucapnya sambil menggenggam rambut Zico.
"Rencana nanti sore mau ku rapikan bang", balas Zico.
"Abang ga percaya sama kamu, sini!, mengambil gunting dan mencolak rambut Zico.

Dengan kondisi yang terdesak dan tak bisa melakukan sesuatu rambut Zico hancur berantakan.

Setelah rambutnya dicolak oleh bang Cepe, Zico pun langsung kembali ke asrama dengan muka murung dan tampak putus asa.

"Kenapa kamu Zico?, tanya pak Giant.
"Gak ada apa-apa pak", balas Zico tanpa melihat wajah pak Giant.

"Zico, mu habis kena colak ya?, tanya Panjul.
"Mu tahu dari mana njul?,jawab Zico
"Aku lihat tadi mu dicolak Ama bang Cepe."
"Itu colak gak mau dirapikan," tanya Panjul.
Bentar lagi aja lah", balas Zico.
"Sekarang aja nanti tutup tempat pangkasnya, saran Panjul kepada Zico.
"Oke,oke,"balas Zico.

Zico pun pergi ke tempat pangkas untuk merapikan rambutnya.

Setelah selesai merapikan rambutnya, Zico merasa tidak puas terhadap hasil pangkasnya.

"Kalau kek gini hasilnya, mending botak di asrama aja", ucapnya dalam hati sambil melihat ke arah cermin.

Setelah itu, Zico, Panjul, Edo dan Roni melakukan aktifitas yang sama dimalam dari sehabis Maghrib sampai waktu tidur.

Setelah shalat subuh, pada keesokan harinya Panjul, Edo dan Roni baru sadar bang Zico temannya tidak berangkat ke mushalla.

"Njul, do kalian atas lihat Zico ga?, tanya Roni.
"Kayaknya dia ga Perego ke mushalla deh, prasangka Edo.

Mereka pun segera kembali ke kamar untuk melihat Zico.
Setibanya di kamar...
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,   diberitahukan kepada ananda Zico agar menuju kantor piket assalamualaikum, ucap pak Giant dengan mic yang didekatkan ke mulut.

Ron, tu Zico di atas kasurnya, bangunkanlah dia Ron", ucap Panjul dengan cemas.

"Zico!! Mu dipanggil pak Giant", ucap Roni dengan nada tinggi ke arah telinga Zico.

Zico pun segera bangkit dari tidurnya dan menemui pak Giant di kantor piket asrama.

"Bukan bajunya Zico, mesin sudah bapak charge tadi" ucap pak Giant dengan tenang

"Kenapa saya dibotak pak?, Tanya Zico
"Zico, kamu tidak ke mushalla, balas pak Giant
"Kenapa kamu gak izin tadi ke bapak, tanya pak Giant
"Saya ga kebangun pak, soalnya tadi jam 02:05 saya diare pak, Zico menyampaikan alasannya."jangan banyak alasan Zico, bukalah lagi bajunya, jongkok sini."

Zico menuruti instruksi pak Giant dengan memasang wajah penuh kedongkolan.

Zico sangat menyesali apa yang telah ia perbuat selama ini. Dia menceritakan apa yang terjadi kepada bundanya dia berjanji untuk selalu melakukan shalat 5 waktu secara Berjama'ah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun