Indonesia merupakan negara yang majemuk, terdiri dari berbagai keberagaman ras, suku, agama, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda. Banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia hingga bisa kita lihat dari bagaimana mereka berbahasa, bertingkah laku, serta keyakinan yang mereka anut. Biasanya setiap perbedaan yang terdapat di Indonesia bisa kita lihat berdasarkan tarian, lagu, bahasa, atau bahkan melalui upacara adat yang identik.
Sebagai bangsa yang multikultural ragam budayanya, persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga. Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang mengimplementasikan bahwa berbeda-beda tetap satu jua atau satu tujuan. Perbedaan yang terjadi bukan merupakan sebuah halangan untuk tetap bersatu, saling menghormati, dan saling menghargai satu sama lain yang menjadi implementasi dalam sikap toleransi.
Toleransi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu ‘Tolerare’ yang berarti menahan diri, bersikap sabar, dan menghargai pendapat orang lain juga tidak membenarkan suatu pandangan dan mengakui hak-hak kebebasan dalam berpendapat, sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi adalah sikap menenggang, berpendirian yang berbeda atau bertentangan dengan kepercayaan sendiri.
Secara etimologis, toleran berasal dari bahasa Inggris yaitu toleration yang berarti toleransi. Dalam bahasa Arab yaitu altassamuh yang berarti sikap tenggang rasa, lapang dada, dan sikap membiarkan. Sedangkan secara terminologis, toleransi ialah memperbolehkan orang lain dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan kepentingan masing-masing. Toleransi merupakan perilaku atau sikap saling menghargai, menghormati perbedaan, sudut pandang, pendapat atau pun keyakinan berbeda yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Agama Islam mengajarkan tentang kebenaran ajaran-ajaran agama lain yang kemudian disempurnakan oleh islam itu sendiri, islam hanya mengakui bahwa islam adalah yang paling benar dan yang paling dekat di sisi Allah SWT, namun secara harfiah islam tetap menjunjung tinggi toleransi. Hal ini diperjelas dalam Al-Qur’an QS. Al-Baqarah[2]: 256 dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia berhak memilih keyakinan yang akan dianut dan menjadi dasar serta pedoman mereka dalam bertahan hidup, dengan berpegang teguh terhadap apa yang mereka imani dan tidak menjadi orang yang memerangi kita dalam hal agama sebagai kawan.
Agama Kristen sendiri menjelaskan dalam Kitab Injil pada bab Yohanes 13:34 dalam ayat ini menjelaskan bahwa setiap manusia harus saling mengasihi (peduli, menghargai, dan menghormati) satu dengan yang lainnya sebagai perintah langsung dari tuhan.
Agama Buddha juga menjelaskan melalui kitabnya dalam Angguttara Nikaya. Ⅲ, 288-289 dalam hal ini ajaran buddha memerintahkan untuk tidak saling mencela antaragama yang berbeda keyakinan dengan kita dan begitupun sebaliknya.
Agama Hindu menerangkan dalam Kitab Weda yaitu Bhagawadgita 7:21 pada ayat ini menjelaskan bahwa kepercayaan yang dianut tetap akan mendapatkan keberkahan dan perlakuan yang adil tanpa memandang bulu.
Setiap agama mempunyai cara pandang masing-masing yang memerintahkan kita untuk saling menghargai satu dengan yang lainnya. Islam menganggap toleransi sebagai pelerai konflik, Kristen dan Katholik memandang toleransi sebagai bentuk kasih terhadap sesama, Hindu menganggap perbedaan sebagai realitas, dan Buddha menekankan toleransi sebagai bentuk empati terhadap ajaran lain.
berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada setiap sekolah dengan kepercayaan yang berbeda-beda, Mayoritas orang yang telah berpendapat yaitu beragama Islam sebanyak 80 orang, selanjutnya Kristen dengan jumlah 12 orang, Buddha dengan jumlah 4 orang, Katholik dengan jumlah 3 orang, dan yang terakhir yaitu Hindu dengan jumlah 1 orang.
Seluruh responden setuju akan pentingnya toleransi di lingkungan sekolah. Mereka yakin bahwa toleransi dapat menjauhkan kita dari konflik dengan sesama yang berbeda keyakinan. Salah satu responden yang menganut agama Buddha mengatakan “toleransi sangat penting karena dapat menciptakan keharmonisan, kerukunan dalam bermasyarakat, menciptakan rasa kebersamaan, kedamaian, rasa tenang, serta rasa aman dalam kehidupan”. Kemudian salah satu responden yang beragama Katholik juga mengungkapkan “toleransi sangatlah penting karena teloransi mengajarkan untuk kebaikan kepada sesama, dan saling menghargai satu sama lain”. Begitu juga dengan responden beragama Islam yang merupakan mayoritas responden pada kuesioner kami, mereka sangat setuju akan pentingnya toleransi beragama, selain karena merupakan nilai-nilai kemanusiaan, perintahnya juga sudah tertulis di dalam Al-Quran.
Berdasarkan hasil survey ini kami juga mendapatkan bahwa saat ini masih banyak tindakan intoleransi yang terjadi di lingkungan sekolah. Sebanyak 11% responden pernah mendapatkan perlakukan intoleransi di sekolah yang dilakukan oleh teman sebayanya. Jumlah ini merupakan persentase yang sangat besar untuk tindakan negatif seperti intoleransi. Dengan hasil ini dapat dilihat bahwa siswa SMA/K sudah mengerti apa itu toleransi dan juga memahami konsep dari toleransi, namun mereka tidak paham bagaimana cara menginplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Bentuk intoleransi yang kerap kali terjadi yaitu mengolok-olok agama lain, mengejek cara orang lain beribadah, dan menganggap salah terhadap agama yang dianut orang lain
Bentuk toleransi paling sederhana yang dapat kita terapkan yaitu dengan menjaga komunikasi yang baik dengan teman yang berbeda kepercayaan. Hal ini dapat diimplementasikan dengan berbicara santun dan tidak merendahkan orang lain seperti yang dikatakan oleh salah satu responden kami yaitu “Menjaga sikap, tutur kata, dan sopan dalam berbicara serta tidak merendahkan, menyinggung atau pun menjelek-jelekan agama mereka”, responden lain juga mengatakan “berkomunikasi tanpa harus melibatkan perbedaan dan membahas suatu hal yang tidak menyinggung perasaannya”. Dengan contoh tersebut dapat diketahui bahwa siswa/i SMA/K saat ini sudah memahami terkait menjaga komunikasi yang baik dengan teman tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada karena sejatinya setiap manusia itu mempunyai kedudukan yang sama di mata Tuhan YME.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H