Mohon tunggu...
Azzahra Putri Nabilla
Azzahra Putri Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bergerak dalam pembelajaran mengenai pers. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Jurnalistik semester 3 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gratis! NasKun Lidah Rakyat bagi Mahasiswa UIN Jakarta

23 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 23 Desember 2022   17:31 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun layar yang disediakan untuk menonton tidak terlalu besar, hal tersebut tidak menurunkan perasaan antusias mahasiswa yang datang. Sekiranya menurut William pada malam itu berhasil membagikan 40 porsi nasi kuning gratis. Namun pengunjung harus bersabar terlebih dahulu karena nasi kuning gratis ini baru dapat dinikmati ketika pertandingan TWK telah selesai.

Program yang diadakan ini tentu saja mampu membawa dampak baik bagi kuliner Nasi Kuning Lidah Rakyat. Promosi yang juga dilakukan melalui sosial media Instagram berhasil memperkenalkan Nasi Kuning Lidah Rakyat lebih jauh kepada masyarakat. William merasakan dampak penjualan yang meningkat secara signifikan setelah diadakannya program tersebut.

Respon hangat datang dari salah satu mahasiswa yang hadir pada malam itu. Salah satunya ialah Shidqi, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Tak mau ketinggalan, Shidqi hadir meramaikan program nonton bareng NasKun Lidah Rakyat serta sebagai wujud dukungan untuk tim UIN Jakarta.

“Sebenernya bisa dibilang rame ya karena itu tuh bener-bener karena mereka buka promosi gratis kan. Sekalian nobar TWK untuk support UIN lah, dan gua juga nggak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Gua pengen dukung UIN juga dan gua pengen makan gratis. Jadi, why not?”

Tak hanya itu, ternyata Shidqi merupakan pelanggan tetap NasKun Lidah Rakyat. Menurutnya banyak alasan mengapa dirinya dan kebanyakan mahasiswa lain menjadikan nasi kuning ini sebagai menu andalan.

"Karna pertama budget mahasiswa ya, jelas, mahasiswa tuh lupain rasa dulu lah yang penting masuk kantong. Kedua, 'dia' juga masuk ke kriteria rasa. Budget masuk, rasa masuk, dan ketiga juga tempatnya deket kan. Jadi possible lah buat dipilih," Ujar Shidqi (17/12/2022)

Shidqi juga melanjutkan bahwa program nasi kuning gratis saat menonton Tes Wawasan Kebangsaan UIN Jakarta vs IPDN tempo lalu memberi dampak positif baginya. "Selain kenyang, gua juga dapet banyak relasi di sana. Pokoknya seru, deh."

Varian nasi kuning khas Sulawesi yang dijual oleh Rian Fahardi beserta teman-temannya berhasil menuai omset yang cukup besar. Dengan harga Rp. 10.000 perporsinya, diharapkan nasi kuning ini tetap menjadi makanan khas mahasiswa UIN Jakarta dan bertahan demi menyongsong kelangsungan hidup mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun