Mohon tunggu...
Azzahra Ananda
Azzahra Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia Biology Student

An undergraduate Biology student with a strong passion for genetics and bio-molecular study. I am a hardworking individual that will consider any real-world experience to further develop acquired skills and improve my education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Dumbo Octopus (Grimpoteuthis), Gurita Penghuni Habitat Perairan Terdalam

29 Desember 2021   09:31 Diperbarui: 29 Desember 2021   09:55 4058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skema anatomi internal Grimpoteuthis betina (A) dan jantan (B) | Collins dan Villanueva 2006: 286

D. Pergerakan
Sedikitnya jumlah predator maupun mangsa mengharuskan Grimpoteuthis menggunakan energi yang seminimal mungkin untuk melakukan pergerakan. Kondisi morfologis Grimpoteuthis memberikan kemampuan bagi kelompok gurita ini untuk mengapung secara netral di dalam air. Grimpoteuthis berpindah tempat menggunakan lengannya yang besar untuk merayap di dasar laut ataupun berenang menggunakan siripnya. Dalam mencari mangsa, Grimpoteuthis melakukan gerakan seperti lompatan kecil (pumping) di dasar laut dari satu tempat ke tempat lainnya. Ketika melakukan kontak dengan dasar laut, lengan dan selaput Grimpoteuthis akan melebar, sehingga tubuhnya dapat kembali terangkat ke kolom air. Grimpoteuthis dapat menambah kecepatan renang dengan menyemprotkan air melalui funnel atau mengkontraksikan lengannya secara tiba-tiba setelah dilebarkan. Penggunaan sirip dan lengan untuk pergerakan memanfaatkan energi yang lebih rendah dibandingkan mode propulsi jet yang dilakukan oleh sefalopoda pesisir.

Pergerakan pumping pada individu Grimpoteuthis di dasar laut | Collins dan Villanueva 2006: 309
Pergerakan pumping pada individu Grimpoteuthis di dasar laut | Collins dan Villanueva 2006: 309

Terdapat beberapa mode lokomosi yang dilakukan oleh spesies-spesies dari genus Grimpoteuthis. Bottom resting adalah postur ketika individu sedang beristirahat yang dicirikan dengan permukaan oral berada di bagian bawah, mantel yang tegak dan meruncing ke arah posterior, lengan dan selaput yang terbentang, dan sirip yang memanjang secara paralel. Crawling merupakan pergerakan Grimpoteuthis ketika berjalan mundur menggunakan lengan ventral dan ventrolateral sebagai alat gerak utamanya. Take-off  adalah satu denyutan kuat yang dihasilkan dari kontraksi branchial crown yang terkadang disertai dengan gerakan sirip secara kuat dan memberikan bentuk fusiform pada tubuh Grimpoteuthis. Fin swimming dicirikan dengan pergerakan sirip secara simetris yang membuat Grimpoteuthis bergerak mundur dalam bentuk fusiform. Arm-web contractions yaitu kontraksi yang terjadi pada lengan dan selaput, disertai dengan pergerakan sirip untuk mengendalikan tujuan berenang atau arah ketika Grimpoteuthis tenggelam secara pasif menuju dasar laut.


E. Ekologi Trofi
Grimpoteuthis merupakan hewan karnivora yang menangkap dan menelan mangsanya secara utuh. Mangsa Grimpoteuthis mencakup organisme berukuran kecil dengan kecepatan renang yang rendah, seperti hewan-hewan dari kelompok isopoda, amfipoda, cacing bristle, dan hewan lain yang hidup di sepanjang thermal vents. Mulut Grimpoteuthis berbeda dari gurita lainnya karena tidak memiliki radula yang berfungsi untuk merobek dan menghancurkan makanan. Tidak adanya radula memungkinkan Grimpoteuthis untuk menelan makanannya secara utuh. Cirri pada tentakel Grimpoteuthis dapat menghasilkan arus air yang membantu mendekatkan makanan pada area paruh.


Saat ini, informasi mengenai hewan pemangsa Grimpoteuthis masih sangat terbatas, dikarenakan sedikitnya studi terkait predator batial dan abisal.  Patagonian toothfish (Dissostichus eleginoides) merupakan salah satu jenis predator yang secara aktif memangsa kelompok oktopoda yang memiliki cirri, termasuk di dalamnya spesies-spesies dari genus Grimpoteuthis. Spesies predator ini merupakan hewan ichthyophagous, atau memanfaatkan ikan sebagai mangsa utamanya, dan menjadikan sefalopoda sebagai mangsa sekunder. Selain patagonian toothfish, Grimpoteuthis juga pernah ditemukan terkandung dalam isi lambung hiu martil (Sphyrna lewini) di daerah Afrika Selatan.


F. Reproduksi
Grimpoteuthis memiliki dimorfisme pada bagian tubuhnya yang membedakan antar individu jantan dan betina, yaitu perbedaan ukuran diameter penghisap dan perbedaan ukuran gonad. Jantan menghasilkan spermatofor atau kantung sperma berukuran kecil yang terletak di vesikula seminalis dan organ terminal. Individu betina memiliki ovarium dengan selubung folikular yang terus menempel setelah telur dilepaskan melalui oviduk proksimal. Jumlah selubung folikular yang kosong meningkat secara linier dengan ukuran tubuh dan memberikan estimasi mengenai jumlah telur yang sudah dihasilkan oleh individu betina seumur hidupnya.

Skema anatomi internal Grimpoteuthis betina (A) dan jantan (B) | Collins dan Villanueva 2006: 286
Skema anatomi internal Grimpoteuthis betina (A) dan jantan (B) | Collins dan Villanueva 2006: 286

Individu jantan dari kelompok Grimpoteuthis tidak memiliki hectocotylus yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Sebagai gantinya, individu jantan memiliki funnel berukuran panjang yang kemungkinan digunakan untuk memindahkan spermatofor ke dalam rongga mantel betina. Karakteristik funnel yang panjang juga dimiliki oleh individu betina. Ujung terminal dari oviduk distal betina dan organ terminal jantan sedikit mengalami pigmentasi. Area kulit yang terpigmentasi tersebut mengindikasikan permukaan organ yang sesekali terekspos di luar rongga mantel ketika melakukan perkawinan atau bertelur. Fertilisasi Grimpoteuthis terjadi secara internal dan berlangsung di bagian proksimal kelenjar oviduk. Telur terenkapsulasi yang siap dilepaskan dapat ditemukan di oviduk distal individu betina. Telur-telur tersebut memiliki kapsul luar yang kaku dan terkadang disertai dengan tangkai cangkang telur. Telur yang dihasilkan Grimpoteuthis betina di oviduk distal kemungkinan sudah difertilisasi, sehingga betina membawa embrio yang sedang berkembang untuk beberapa waktu hingga dilepaskan ke lingkungan luar.

Kondisi lingkungan laut dalam yang tidak dipengaruhi oleh musim dan berhubungan erat dengan kelangkaan sumber makanan menyebabkan Grimpoteuthis memiliki strategi reproduksi yang berbeda dari kelompok gurita lainnya. Kegiatan reproduksi Grimpoteuthis tidak bergantung pada musim kawin tertentu. Spermatofor dan telur dihasilkan secara kontinu oleh individu selama fase dewasa dengan periode pematangan dan pengeluaran telur yang terjadi secara berkepanjangan dan terus-menerus. Individu betina Grimpoteuthis dewasa menempelkan telur-telurnya pada daerah bersubstrat keras. Proses perkembangan embrio Grimpoteuthis terjadi secara lambat dan sangat dipengaruhi oleh ukuran telur dan suhu air. Grimpoteuthis memiliki masa hidup selama 3 hingga 5 tahun.

3. Penutup

Grimpoteuthis merupakan kelompok gurita yang memiliki habitat di kedalaman laut terbesar. Hal ini menjadikan Grimpoteuthis dilengkapi dengan serangkaian adaptasi morfologis, fisiologis, dan perilaku yang dapat membantunya bertahan hidup di tengah kondisi ekstrem. Pengambilan sampel yang sulit dan kondisi lingkungan tempat hidup pada ribuan meter di bawah permukaan laut menjadikan sedikitnya penelitian yang dilakukan untuk memahami aspek biologis Grimpoteuthis secara lebih mendalam. Selain itu, ukuran telur yang besar, anakan yang dapat langsung berkembang, dan penggunaan energi yang rendah menyebabkan persebaran Grimpoteuthis sangat terbatas. Saat ini, meningkatnya pemahaman terkait anatomi dan taksonomi Grimpoteuthis berpotensi membuka jalan bagi studi ekologi dan perilaku yang lebih menyeluruh mengenai invertebrata laut dalam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun